Mohon tunggu...
@Arie
@Arie Mohon Tunggu... Freelancer - Orang biasa yang mau berfikir luar biasa. that is

Orang biasa, yang mau berfikir luar biasa. Hobi menulis sejak remaja, sayangnya baru ketemu Kompasiana. Humanis, Humoris, Optimis. Menjalani hidup apa ada nya.@ Selalu Bersyukur . Mencintai NKRI. " Salam Satu Negeri,!!" MERDEKA,!!

Selanjutnya

Tutup

Kebijakan Pilihan

Go... go... go... Menteri Milenial!

23 Oktober 2019   20:22 Diperbarui: 24 Oktober 2019   20:06 314
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Image : tribuntimur.com

Nadiem Makarim, mantan bos Gojek, di dapuk jadi menteri Pendidikan dan Kebudayaan. Wow, ! Menteri yang kata nya,  satu -satu nya dari kaum Milenial ini, sudah menikah. Istri nya, Franka Franklin, jebolan sekolah desainer di Belanda. Wow,! lagi.  Mendikbud ini lulusan Harvard, perguruan tinggi yang sangat di hormati. Berangkat dari ke prihatinannya, melihat tukang ojek yang berkeliaran tak terorganisir, Nadiem mengubah profesi yang tadi nya dianggap sebelah mata, menjadi kebanggan Indonesia. Rasa Empati seorang Nadiem, telah mengubah drastis wajah bangsa. Dengan Gojek nya.

Sekarang beliau menjadi Menteri pendidikan. Kita berharap akan terjadi terobosan besar di bidang tehnologi dunia  pendidikan, dengan beliau sebagai menteri nya. Setelah ada Ruang Guru, aplikasi yang diminati banyak pelajar, nanti nya mungkin ada juga Ruang Dosen, Ruang Dokter, Ruang Bidan, Ruang Wira Usaha, Ruang Interprenaur. Dan banyak" Ruang" lain nya lagi.

Selain Gojek, Gofood, Gopay, Gosend, nanti nya akan muncul aplikasi  Gobank, Gomall, Goshop, Gostudy, Goholiday, Gobis, Gokai, Gokapal, Goumrah, Gohaji, Gotravel, dan yang paling sangat penting ,Gomakmur. 

Gomakmur:  adalah aplikasi yang disiapkan untuk siapa saja yang mau berinfaq,sadaqoh, membantu anak tidak mampu untuk tetap bersekolah, membantu orang miskin, agar tidak sengsara. Membantu orang sakit yang tak punya biaya buat berobat nya, karena ga sanggup nyicil BPJS nya. Membantu orang miskin yang rumah nya hampir roboh. Membantu anak yatim dan terlantar agar bisa melanjutkan hidup mereka. Dan banyak lagi yang membutuh kan nya.

Gomakmur juga sebagai wadah, menampung dana orang yang mau ber amal dengan ikhlas, tanpa selfie, dan sorotan kamera.

Gomakmur adalah aplikasi dari kita, oleh kita dan untuk kita ( kok, mirip kayak  slogan lama ya? Dari rakyat, Oleh rakyat, Untuk siapa?)maaf, lupa!

Sudah hampir 75 tahun kita merdeka. Tarik  ulur dunia pendidikan tak banyak berubah. Kita masih terikat dengan pola pendidikan lama. Kita melahirkan generasi yang mencari kerja, bukan generasi yang menciptakan lapangan kerja. Kita menciptakan generasi dengan mental gamang, bukan generasi dengan mental seperti Nadiem.

Ke depan harus dirancang dunia pendidikan yang melahirkan generasi mencipta, generasi penemu, generasi pendobrak, generasi yang mau berfikir besar, generasi yang bukan cuma senang main video game, tapi juga berfikir, bagaimana membuat video game. Generasi yang ber keinginan mengubah nasib dan mengubah hidup, sekelas Atta Halilintar, dari You tuber, dan Raffi Ahmad, di dunia entertainment.

Di Internet, saya lihat ada iklan Drone, yang bisa dilipat, dimasukkan saku belakang celana, dan harga nya, ga sampai satu setengah juta rupiah.

Handphone kita sekarang rata -rata buatan China, yang canggih, dengan fitur komplit, harga murah meriah. Begitu pula banyak perangkat lain nya, yang ada dirumah tangga kita, tertulis , Made In China, bahkan jarum jahit, sampai sandal jepit? Pertanyaan nya, : kapan merk itu di ganti dengan : Made In Indonesia?  

Pemerintah memikul tanggung jawab untuk mencerdaskan bangsa. Bukan hanya sekedar memberantas buta hurup, tapi menciptakan dunia pendidikan dengan  nilai tambah.

Sehingga ketika mereka selesai S1,:  setelah dua tahun TK, enam tahun SD, tiga tahun SMU atau setingkat itu, dan tiga atau empat tahun, dapat S1, mereka menjadi manusia yang tangguh.  Belasan tahun pendidikan yang mereka terima, menjadikan mereka siap menghadapi dunia. Siap menghadapi kompetisi. Siap menciptakan  tehnologi baru, temuan baru, alat baru, inovasi baru, kreasi baru, dunia baru.

Semoga satu tahun kedepan, akan muncul di negeri kita, Jack Ma Indonesia, Mark Zukenberg dari dari Yogya, habibie baru dari Pasuruan, Nadiem baru dari Kalimantan, Bill Gates  baru dari Sumatra, Aburizal Bakrie dari Aceh, dan Fadhel Mohammad  yang baru dari Papua.  Yang kita maksudkan adalah talenta mereka, kemampuan mereka, prestasi mereka, sekelas dengan orang - orang ternama dan terhormat ini.

Ayoo, Pak Menteri Milenial, pasang booster di negeri ini, agar kita bisa lebih cepat, mencapai tujuan Proklamasi. (baca harapan Jokowi )

Akhirnya, kami mengucapkan Selamat, untuk Bapak, dan fikirkanlah anak - anak kita, generasi muda kita, agar mereka menjadi manusia Indonesia yang punya kemampuan bersaing di masa depan, tentunya Pemerintah tidak menciptakan kompetitor tambahan, dengan meng import tenaga kerja asing, untuk merebut lahan anak bangsa sendiri?  Kalau itu yang  terjadi? Silahkan tanya pada rumput yang bergoyang. @Arie,23102019

Baca lain nya ( disini ) atau ( disini )

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Kebijakan Selengkapnya
Lihat Kebijakan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun