Mohon tunggu...
@Arie
@Arie Mohon Tunggu... Freelancer - Orang biasa yang mau berfikir luar biasa. that is

Orang biasa, yang mau berfikir luar biasa. Hobi menulis sejak remaja, sayangnya baru ketemu Kompasiana. Humanis, Humoris, Optimis. Menjalani hidup apa ada nya.@ Selalu Bersyukur . Mencintai NKRI. " Salam Satu Negeri,!!" MERDEKA,!!

Selanjutnya

Tutup

Fiksiana Pilihan

Ke Bali dan lombok,Kubawa Rinduku (Eps. 26)

24 September 2019   08:00 Diperbarui: 12 Oktober 2019   15:57 58
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Private image (dokpri)

 Tanpa terasa, Bis yang kami tumpangi memasuki terminal utama pulau Lombok, : Terminal Swete.   Beberapa penumpang turun disini.  Mereka mungkin orang Lombok, terdengar dari bahasa yang berbeda dengan bahasa Sumbawa.  

Setelah menurunkan penumpang, bis melanjutkan perjalanan kearah timur. Aku menikmati tiap lekuk dan liuk tikungan sepanjang pulau Indah ini.  Di kanan dan kiri terlihat pohon kelapa yang tumbuh subur dengan dedaunan nya seperti melambai-lambai menerima kedatangan kami. Mengucapkan Selamat Datang di Bumi Selaparang. ( lihat juga )

 Sungguh,!  Negeri ini dikaruniai keindahan alam yang luar biasa.  Banyak tempat yang akan membuat kita takjub dan terperangah.  Lalu kenapa kita harus tamasya ke Singapura atau ke Thailan, jika negeri kita tak kalah indah nya dengan negeri mereka?   Di pulau Lombok, katanya ada pantai indah seperti Pantai kuta yang terkenal di Bali.  

Pantai indah di Lombok, namanya juga mirip dengan pantai di Bali itu.  Namanya Pantai  : Kute.  Hanya saja, jika di Bali, kita dapat menemukan turis wanita dengan pakaian bikini berjemur di pantai nya, maka di Lombok mereka harus tetap berpakaian kaos dan celana pendek, atau menutupi tubuh mereka dengan sarung pantai.  ( Referensi )

Private image (dokpri)
Private image (dokpri)
Sebab agama Islam  yang di anut orang Lombok, melarang  wanita membuka aura nya.  Apalagi ditempat umum.  Itulah yang mungkin menyebabkan Pantai Kute, tak seramai pantai Kuta.  Adat istiadat dan budaya mereka berbeda.  Agama juga berbeda. Kultur mereka juga berbeda.  Tapi apapun itu, kita tetap bersaudara. Satu Nusa, Satu Bangsa, dan Satu Bahasa, Indonesia.  Gugusan bentangan pulau yang puluhan ribu jumlah nya, dari Sabang sampai Merauke.  Dari Aceh sampai Papua. Di ikat satu pita, Merah Putih.  Bhineka Tunggal Ika.  Berbeda beda Satu Ada nya. ( klik ini )

  Untuk sejenak, aku melupakan semua kepedihan dan kegundahan hati.   Untuk sejenak, aku menikmati hidup yang ku lalui.  Meski di benak ku melihat daun kelapa yang melambai - lambai seperti lambaian tangan mu. Yang melepaskan keberangkatan ku dari bandara Supadio, di suatu waktu, untuk menunaikan tugas ku, mencari nafkah, bagi kita, dan anak - anak kita, suatu hari barangkali, nanti? Dan dari kejauhan, ada tetesan air mata haru yang mengalir di pipi mu, karena tak mau berpisah dengan ku? ooh, alangkah indah nya cinta kita?  Ingatan ku menerawang kembali kepada nya siang itu, ketika melintasi  Pulau Selaparang ini. 

Bis melaju kencang . Sekarang  tibalah kami di ujung Pulau Lombok, untuk menyeberang ke Pulau Sumbawa.   Pelabuhan Kayangan Lombok  terlihat indah.  Kayangan adalah pelabuhan ferry dari Lombok ke Sumbawa.  

Terletak di dalam teluk tenang.  Dengan air laut biru jernih.  Ujung Pulau Lombok Sebelah timur. Hari sudah menjelang pukul dua belas tengah hari, ketika kami menginjak kan kaki di atas ferry .  (klik disini)

 Di kejauhan, terlihat lalu lalang kapal dan ferry, hilir mudik dari sekitar pulau pulau kecil di dekat pelabuhan Kayangan.  Beberapa kapal sedang lego jangkar di teluk, tidak berapa jauh dari pelabuhan ferry yang sedang merapat. Ada pulau kecil, mirip bukit yang menyembul dari permukaan laut. Indah sekali pemandangan di sekitar pelabuhan Kayangan ini. 

Kami segera memasuki ferry dengan berjalan kaki, diikuti bis yang kami tumpangi. Setelah menempuh kurang lebih dua jam pelayaran, tibalah kami di pelabuhan Pulau Sumbawa, Pelabuhan Poto Tano.  Ada pulau kecil di sebelah kiri dan kanan dermaga Poto Tano. Yang membuat pemandangan begitu indah nya. Subhanallah, ! Luar biasa,!  ( lihat juga )

Bersambung Episode: 27 ( baca disini ) ( baca dari awal )


HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Fiksiana Selengkapnya
Lihat Fiksiana Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun