Mohon tunggu...
@Arie
@Arie Mohon Tunggu... Freelancer - Orang biasa yang mau berfikir luar biasa. that is

Orang biasa, yang mau berfikir luar biasa. Hobi menulis sejak remaja, sayangnya baru ketemu Kompasiana. Humanis, Humoris, Optimis. Menjalani hidup apa ada nya.@ Selalu Bersyukur . Mencintai NKRI. " Salam Satu Negeri,!!" MERDEKA,!!

Selanjutnya

Tutup

Fiksiana Pilihan

Ke Bali dan lombok,Kubawa Rinduku (Eps. 26)

24 September 2019   08:00 Diperbarui: 12 Oktober 2019   15:57 58
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Private image (dokpri)

TRUE Story : Dari Kisah, Kusujudkan Cintaku di Mesjid Sultan

Bab.VII.hal. 4 & 5, #, Melewati pulau Bali
Kami turun dari bis, dan memilih jalan kaki, untuk masuk ke ferry penyeberangan, : Ketapang -Gilimanuk.  

Aku bersama sahabat ku, menikmati perjalanan ini dengan penuh suka cita dan sumringah.  Sahabat ku  menceritakan banyak hal tentang kampung halaman nya.  Aku menyimak dengan seksama. Diatas ferry kami mengobrol asyik, sampai tak terasa, ferry yang kami tumpangi merapat di Pelabuhan Gilimanuk.  (klik disini)

Kami kembali kedalam bis, dan melanjutkan perjalanan menuju Kota Denpasar.   lekak -lekuk jalan terasa selama kami melintasi rute  Gilimanuk - Denpasar. Jalan aspal mulus membentang dari Negare sampai Tabanan, Mengwi, Kapal, hingga terminal. Waktu menunjukkan sekitar pukul tiga pagi, ketika bis yang kami tumpangi melewati Terminal Ubong, yang merupakan terminal besar di Pulau Bali. ( lihat juga ) Dan tahukah kamu cinta ku , aku membayangkan suatu waktu, mengajak mu ke tempat ini. Kita duduk di pantai Kuta, dan anak - anak kita bermain di sebelah. Lihatlah, mereka begitu ceria mengeruk tanah, membuat Istana Pasir mereka? Lalu kita tertawa bersama. Kulihat anak - anak rambut mu yang tersibak ditiup angin pantai sore itu, lalu kurengkuh pundak mu, dan kita menikmati sunset bersama di pantai Kuta. Sampai matahari terbenam, senja berganti malam. Akkh, rindu, tak dapat kah kau lekah dari jiwa?

 Entah berapa lama khayal ku melayang bersama Bis  yang melaju kencang menuju pelabuhan penyeberangan berikut nya, yaitu : Pelabuhan Padang Bay.   Pelabuhan Padang Bay adalah pelabuhan yang menghubungkan pulau Bali sebelah timur, dengan Pulau Lombok sebelah Barat.  Pelabuhan di Pulau  Lombok adalah Pelabuhan Lembar.  Dengan jarak tempuh ferry sekitar empat jam, dari Padang Bay ke Lembar.

  Kami tertidur pulas, hingga ter sadar ketika ferry sudah berada di tengah lautan. (klik)

Bergegas kami turun dari bis, dan naik keatas ferry. Hari sangat cerah, hamparan laut di depan berkilau diterpa sinar matahari.  Di kejauhan, terlihat pulau kecil di perairan Laut Bali.  Ada pulau Nusa Penida, Nusa Lembongan dan banyak pulau kecil lainnya, yang diminati para turis mancanegara. Beberapa kapal cepat,  lalu lalang di hadapan kami. Terlihat beberapa turis asing bermain sky air dan Jet sky diatas permukaan laut tenang yang cukup akrab dengan mereka kelihatan nya.( klik link ini)


##, Melintas di Pulau Lombok
Sekitar jam dua siang, ferry merapat di Pelabuhan Lembar.  Kami melanjutkan perjalanan di Pulau Lombok.  

Pulau Lombok merupakan pulau kecil yang indah.  Tak kalah indahnya dengan Pulau Bali.  Bedanya, jika Pulau Bali, mayoritas penduduknya memeluk agama Hindu Bali, sementara Pulau Lombok, mayoritas masyarakatnya memeluk agama Islam.  Jika Bali mendapat julukan Pulau Seribu Pura, maka Lombok mendapat julukan Pulau Seribu Masjid. (lihat disini )

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Fiksiana Selengkapnya
Lihat Fiksiana Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun