Dari 40.000 Ha yang dibangun fisiknya, pemerintah sendiri hanya akan menggunakan sekitar 10.000 Ha untuk membangun pusat pemerintahan. Sedangkan sisanya sekitar 30.000 Ha lagi akan dijual kepada masyarakat, Â yang ingin membangun hunian di wilayah ibu kota baru tersebut.
"Jadi 180.000 ribu Ha itu nggak semua akan dibangun dalam bentuk fisik. Pembangunan fisik mungkin hanya 40.000 Ha saja," kata Jokowi saat bertemu dengan sejumlah pimpinan media nasional di Istana Negara, Jakarta.
Penjualannya sendiri nanti dilakukan oleh badan otorita yang bakal dibentuk untuk mengelola pembangunan ibu kota. Dia bilang, penjualan lahan seluas 30.000 Ha tersebut tak bakal dilakukan ke pengembang atau developer,( mudah - mudahan begitu ) Â melainkan langsung ke perorangan.
Skema ini dipilihnya setelah menemui sejumlah pihak terkait yang meyakinkan, bahwa tanah di ibu kota baru tersebut bisa dijual Rp 2 juta/m2.
"Kalau 2 juta/m2 dikali 30.000 Ha, sudah Rp 600 triliun. Itu sudah selesai dong. Untuk itu udah bisa bangun kota," kata Jokowi. (Â lihat disini )
Sebagai bangsa  kita tentu mengharapkan yang terbaik dari seorang Presiden pemegang mandat rakyat. Mari kita berikan waktu dan kesempatan kepada Pemerintah untuk bekerja, tentu saja kita semua mengawasi dengan harapan yang  membuncah, sebagaimana ketika kita dengan penuh semangat memilih beliau di bilik suara pada saat Pemilu tempo hari.
 Selamat Bekerja Presiden Kami. Bawalah negeri ini ke arah yang lebih baik. Menuju cita - cita Proklamasi. Salam satu negeri. Salam NKRI.
(@Arie, 05092019) (  Klik disini )
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H