Fungsi dari wetland, adalah untuk menyaring sampah dan berbagai kotoran yang ada di sungai, dan membiarkan bakteri bekerja untuk membersihkan kotoran di bawah air.
"Pendekatan yang dilakukan adalah bagaimana mengembalikan ekosistem menjadi sehat lagi. Pada akhirnya, air pun kualitasnya akan kembali baik. Ini bisa diterapkan di mana saja, termasuk di Jakarta. Selain itu, teknologi wetland juga biaya nya murah. Jadi pasti semua daerah bisa mengadopsinya," tandasnya. ( Referensi  klik disini )
4. Mencanangkan gerakan kesadaran hemat air, di sosialisasikan mulai Taman kanak - kanak, hingga perguruan tinggi. Dengan gerakan ini diharapkan tumbuhnya kesadaran akan arti nilai betapa berharga nya setetes air.
Sebagaimana negara Singapore yang berhasil menjadi kota paling bersih dengan cara menanamkan kesadaran kepada warganya, agar menjaga kebersihan dimulai dari rumah tangga, lingkungan tempat tinggal, wilayah setingkat RT, RW, lalu Kelurahan, Kecamatan, Kabupaten/ Kota, hingga setingkat Provinsi.
Tentunya aturan tersebut juga berisi ancaman berupa denda yang positif, dan mendidik, Â misalnya : Jika kedapatan di tempat umum membuang air dengan sengaja, cuci kaki lupa matikan kran, habis wudhu kran tidak di tutup, di kamar mandi air diisi sampai luber, dsb, maka : si pelaku harus menggantinya dengan segalon air, saat itu juga.Â
Selain itu, tentunya banyak lagi langkah yang dapat di terapkan, bagaimana Jakarta, membawa berkah ketika banjir dan musim hujan, serta tidak kesulitan air ketika kemarau panjang.
Barangkali PAM Jaya juga menemukan sumber air alternatif yang dapat di olah dan di salurkan, agar Jakarta tidak hanya menyedot air tanah. Semoga.
( Dari berbagai sumber. @arie 4092019 )
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H