Mohon tunggu...
Siti Lulus Aridatul Falah
Siti Lulus Aridatul Falah Mohon Tunggu... Freelancer - a lifetime learner

Tertarik dunia sains dan kepenulisan.

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Relevansi Pemikiran Emanuel Levinas dalam Penanggulangan Covid-19

26 Agustus 2021   23:53 Diperbarui: 26 Agustus 2021   23:59 114
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Keterhubungan dan relasi itu terjadi pada lapisan-lapisan eksistensi manusia. Pada aspek biologis misalnya, DNA individu terhubung dengan DNA ayah-ibu, kakek-nenek, buyut, moyang, dalam jaringan panjang dan luas.

Dari segi psikologi, pribadi seseorang terbentuk dari pengaruh yang di terima melalui lingkungan sekitar yang mereka lihat sejak dini. Dalam segi pengetahuan, manusia itu singular sekaligus plural. 

Maksutnya "Aku yang ada sekarang adalah aku yang unik dan tidak ada duanya". Tapi aku yang ada sekarang semua itu merupakan hasil dari 'pemberian' begitu banyak orang. Dalam segi kehidupan sosial, disini "aku memberi arti pada yang lain, dan yang lain memberi arti pada aku.

Dari situlah, PPKM saat ini diterapkan dan diperpanjang sampai waktu yang belum ditentukan. Kita dihimbau untuk tidak berkumpul terlebih dahulu, tidak menimbulkan kerumunan, dan tetap tinggal di rumah tidak berpergian dulu.

Agar kita tidak jadi aku yang menyebarkan virus covid-19 Atau agar kita tidak jadi aku yang terjangkit Covid-19. Ada satu hal yang harus dimengerti bahwa keteledoran, sikap acuh tak acuh tidak hanya menimbulkan kerugian bagi diri sendiri. Namun memiliki keterkaitan sosial, Apa yang kita lakukan itu berdampak bagi orang lain.

Hal itu Sesuai dengan pemikiran tokoh filsafat barat yaitu Levinas Penampakan wajah lain dan pihak ketiga yang menjadi pikiran pokok filsafatnya. Menurut Levinas fakta dasar dalam filsafatnya yaitu orang lain. 

Etika: tanggung jawab terhadap orang lain merupakan filsafatnya. Kasus Covid-19 cocok untuk merefleksikan filsafat Levinas, sebagai fakta yang tepat kita bisa menegaskan kembali tanggung jawab terhadap orang lain. 

Etika Levinas ini mengutamakan tanggung jawab terhadap orang lain, tepatnya lebih senada dengan kehidupan masyarakat tradisional religius karena etika Levinas itu menganut pada ruang lingkup ketakutan manusia menuju yang transenden. 

Indonesia sebagai negara yang notabene masyarakatnya beragama islam atau agamis dirasa lebih cocok untuk pemikiran etika Levinas yang menunjukkan bahwa tanggung jawab terhadap orang lain merupakan fenomena utama dan paling mendasar.

Dalam pemikiran levinas ini, setiap orang tentu tidak bisa berlaku acuh tak acuh dan tak peduli. Sekarang ini bukan waktunya untuk menjaga diri sendiri dan mewaspadai pertemuan dengan orang lain. 

Namun sekarang ini merupakan waktu untuk menjaga orang lain dan mewaspadai diri sendiri. Untuk menanggulangi covid 19, pemikiran Levinas dapat menolong kita untuk menghadapi pandemi secara tepat: bertanggung jawab kepada orang lain dan bersikap adil terhadap masyarakat, pasien, petugas kesehatan, pemerintah dan petugas lain sebagai pihak ketiga. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun