Lalu Dr. H. Ahmad Tajuddin juga menjelaskan mengenai tradisi Walisongo harus tetap dilestarikan walaupun kondisinya masih dalam masa pandemi seperti sekarang ini.
"Seperti tahlilan, sholat di masjid dengan berjamaah, dzikir berjamaah slametan, dan lain sebagainya juga harus terus tetap di lestarikan. Namun, mengingat masih dalam kondisi pandemi seperti ini cara kita melestarikannya agak sedikit berbeda, yang biasanya kita melakukannya berjamaah di masjid, sekarang kita tetap lakukan tetapi dirumah masing-masing", jelasnya.
Dalam kegiatan Ngaji Bareng online yang digelar kurang lebih 1 setengah jam ini, antusiasme partisipan sangat baik terutama kaum muda dan mahasiswa, terlihat dari banyaknya audiens yang bertanya ketika dibuka sesi tanya jawab.
(Timred, anggota kelompok 41 KKN MIT DR UIN Walisongo)
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H