Proses reflektif serta ungkapan pengalaman sebagai hasil pertemuan, interferensi dinamisbersifat tentatif/hanya terjadi suatu waktu. Pertemuan yang lain oleh orang-orang lain terhadapsajak-sajak yang sama, tentu akan melahirkan pengamatan yang lain atau berbeda pula.
Yang paling penting dalam kritik Ganzheit bukanlah benar atau tidaknya pengamatankritikusterhadap karya-karya sastra, melainkan intens atau tidaknya penghayatan itu, bukan keseragaman yang dicari, tetapi keauntetikan pengalaman masing-masing.
Kritik Struktural
Pertama-tama tahap yang diperlukan dalam prosedur kerja metode kritik struktural adalah eksplorasi. Eksplorasi/penjelajahan sastra dengan segala kemungkinannya. Pada tahap eksplorasi, seorang kritikus dengan sikap "skeptis", "curiosity" serba ingin tahu dan  serba menanya, melakukan penjelajahan sambil melkukan penikmatan kemudian  kritikus melakukan penafsiran-penafsiran tidak secara fragmentaris, melainkan  secara keseluruhan, serta memadukannya dengan pengalaman membaca karya karya cerpen atau novel yang lain.
Identifikasi/penempatan diri kritikus terhadap karya yang ditelaah. Pada tahap identifikasi menuntut seorang kritikus untuk bersedia menempatkan dirinya dalam  karya sastra yang ditelaah.
Tahap analisis adalah tahap pembedahan karya sastra sampai sekecil kecilnya. Tahap analisis bermaksud menunjukkan segala unsur yang ada, relasi  yang dibangun baik intrinsik maupun ekstrinsik sebagai jaringan sistem.
Pada tahap kesimpulan, berarti kritikus akan memberikan  konklusi. Bahwa segala unsur yang ada dalam karya sastra yang dianalisis  ditentukan polanya, aspek tematiknya, kecenderungan penggunaan sarana  retorikanya, ata unsur-unsur lain sesuai dengan tujuan analisisnya
Evaluasi atau "judgment". Seorang kritikus akan memberikan penilaian  tentang kualitas karya sastra yang ditelaah. Dasar-dasar penilaian yang diberikan akan sangat ditentukan oleh pendekatan kritik yang digunakan, kriteria penilaian yang  digunakan, studi sastra yang lain yang terkait (teori sastra, sejarah sastra, sastra  perbandingan) bahkan falsafah kritik sastra yang dianut dan diyakini kebenaran  ilmiahnya oleh kritikus.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H