Beliau bisa menulis kisah berseri sebanyak ratusan dan itu serial fiksi. Ingat ya ini kisah fiksi yang saya bahas. Namun herannya daya imajinasinya sangat luar biasa. Memadukan tempat-tempat riil atau nyata dalam kisah fiksinya menjadi seperti kisah fiksi yang non fiksi.
Terasa begitu nyata saat saya membacanya. Membuat saya menunggu kisah-kisah lanjutannya. Membuat saya menunggu kapan dia akan update karya-karyanya kembali. Setiap hari saya menantikannya.Â
Namun saya juga suka membaca komentar para pembaca di tulisan-tulisan beliau. Ada banyak komentar yang juga menunjukkan ketidaksukaan mereka pada alur cerita yang katanya mulai kurang tajam, mulai tidak sesuai alur yang seharusnya dan lain sebagainya.Â
Meski demikian tidak satu kalimat yang beliau coba uraikan untuk membalas kebaperan pembaca. Bukankah kerena dia mampu mengacak-acak emosi pembacanya. Saya kadang senyum-senyum sendiri membaca komentar orang-orang yang menyudutkan penulis ini.
Herannya, besok masih ada lagi karya berikutnya yang merupakan sambungan dari kisah sebelumnya. Saya juga senyum-senyum ketika baca karyanya yang muncul lagi. Seolah mau bicara, hai pembaca dan hater, whatever you say, ini loh tulisan terbaruku. Dalam hati saya memuji kekuatan mental penulis ini.
Saya aja yang baperan ini gampang ingin berhenti menulis di Kompasiana karena banyak harapan yang saya bangun sendiri tidak terpenuhi di sini. Tidak mudah ternyata menjaga konsistensi menulis dari dalam diri sendiri jika sudah berkaitan dengan kebaperan saya. Ah baper lagi.Â
Namun begitu masih saja ada karya saya sampai tulisan ini dibuat sebagai karya ke 2.602 di Kompasiana. Itu karena kemurahan Tuhan semata. Jujur saya sangat termotivasi dengan pengamatan pada penulis fiksi tersebut.Â
Selain itu, ada juga rekan penulis di Kompasiana yang menuliskan nama saya sebagai salah satu dari 45 penulis konsisten yang beliau/rekan kompasianer amati.Â
Jujur saya terharu ketika membaca nama saya di sana, dalam artikel beliau, Pak Handra Deddy Hasan. Saya menemukannya pertama kali di facebook Kompasiana, berjudul "45 Daftar Nama Kompasianer yang Aktif Menulis."
Tidak mudah memang buat saya pribadi bisa menjaga konsistensi menulis di Kompasianae sejak 1 Desember 2018, sebentar lagi 5 tahun ya lama kepenulisan saya di sini.