Mohon tunggu...
Ari Budiyanti
Ari Budiyanti Mohon Tunggu... Guru - Lehrerin

Sudah menulis 2.888 artikel berbagai kategori (Fiksiana yang terbanyak) hingga 17-07-2024 dengan 2.280 highlight, 17 headline, dan 109.421 poin. Menulis di Kompasiana sejak 1 Desember 2018. Nomine Best in Fiction 2023. Masuk Kategori Kompasianer Teraktif di Kaleidoskop Kompasiana selama 4 periode: 2019, 2020, 2021, dan 2022. Salah satu tulisan masuk kategori Artikel Pilihan Terfavorit 2023. Salam literasi 💖 Just love writing 💖

Selanjutnya

Tutup

Diary

Salah Satu Kisah R.A Kartini Tertulis di Sebuah Buku Karena Kebaikan Hati Mbak Dewi Puspasari

21 April 2023   09:33 Diperbarui: 21 April 2023   12:23 258
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Hari Kartini diperingati sekarang tepat pada tanggal 21 April 2023. Ada kenangan manis di dalamnya. Ini mengapa saya ingin menuliskannya. Berkat kemurahan hati Mbak Dewi Puspasari, kisah tentang R.A Kartini ikut dibukukan dalam buku Wanita dan Sinema.

Ini kisahnya. Simak ya.

Tahun lalu, tahun 2022, saya mengikuti salah satu event di Kompasiana yang diadakan kolaborasi komunitas Komik dan Ladiesiana. Saya menulis artukel namun belum ada unsur filmnya/sinemanya.

Mbak Dewi dengan lembut mengingatkan saya dan memberi kesempatan. Jika mau lanjut karya ikut dibukukan, harus ada unsur sinema di dalamnya. Maksudnya, apa yang saya tulis berdasarkan film yang pernah saya lihat.

Saya berpikir keras, film apa ya yang saya lihat dan jarang diulas oleh Kompasianer. Maka saya memilih kisah tentang R.A Kartini. Saya memberitahukan hal tersebut pada mbak Dewi dan diijinkan.

Dokpri
Dokpri

Singkat cerita, saya menuliskan kisah tentang R.A Kartini dan masuk dalam buku Perempuan dan Sinema. Meski saya tidak bisa hadir dalam launching buku dan acara komunitas Kompasiana di Jakarta pada waktu itu.

Kesempatan saya bertemu langsung dengan mbak Dewi jadi sirna begitu saja. Saya hanya bisa mengucapkan terima kasih lewat pesan pribadi saja. Mbak Dewi, berkat dirimu, ada tulisanku tentang Kartini yang dibukukan. Senang rasanya. Terima kasih ya.

Dokpri
Dokpri
Siapa yang tak kenal pada Kompasianer Dewi Puspasari? Baca ya tulisan-tulisannya di sini.


Beliau sangat ramah menurut saya, dan mempunyai konsistensi dalam menulis karya di Kompasiana tentu saja berkaitan dengan perfilman Indonesia maupun Internasional.

Dokpri tangkap layar artikel di Kompasiana karya Mbak Dewi Puspasari
Dokpri tangkap layar artikel di Kompasiana karya Mbak Dewi Puspasari
Banyak saya tahu isi film/sinema karena baca dari artikel Mbak Dewi Puspasari. Peraih Kompasianer of the year tahun 2021 di Kompasiana ini juga menujukkan sikap toleransi dengan memberikan ucapan Natal pada kami di salah satu group perpesanan.

Beliau, saya ingat sebagai orang pertama yang mengingat hal tersebut. Saya diam saja ketika tak satupun mengingat untuk sekedar memberi ucapan Natal sebagai bentuk toleransi antarumat beragama.

Saya tidak ingin merusak pertemanan hanya dengan memprotes ketika sesuatu tidak berlangsung seperti mau saya. Begitulah, dengan penuh kasih mbak Dewi memberi ucapan selamat Natal bagi kami yang merayakannya, itu sangat berarti buat saya. Apalagi pesan tersebut diberikan dalam sebuah Komunitas yang majemuk.

I really appreciate it, mbak Dewi.

Ada banyak alasan dan cara mempertahankan relasi pertemanan. R.A Kartini juga melakukannya. Bagaimanapun R.A Kartini menjunjung nilai-nilai toleransi dalam kehidupannya. Terbukti usaha Beliau dalam menjadikan dan mengusahakan pendidikan bagi kaum wanita.

Sumber foto Mediakita
Sumber foto Mediakita
Memang dalam hal ini yang dilakukan mbak Dewi dan R.A Kartini berbeda konteks dan latar belakang, namun keduanya menujukkan sikap yang sama dalam mengembangkan sikap toleransi.

Setiap umat berhak mendapat ucapan selamat merayakan hari raya sesuai kepercayaannya. Setiap orang berhak mendapat pendidikan baik kaum pria maupun kaum wanita. Saya menghargainya.

Pertemanan saya dengan Mbak Dewi memang berjalan apa adanya. Tak ada usaha memaksakan kehendak satu sama lain. Biarlah semua terjadi karena masing-masing kami merasa cocok satu sama lain dan saling menghargai.

Bukankah begitulah seharusnya kita bersikap?

Kompasiana memberi kita ruang untuk menuangkan isi pikiran, (kalau saya, isi hati), hehe agar kita saling terhubung dengan sesama penulis. Namun jika seandainya seseorang penulis memilih tidak terhubung dengan kita bukankah itu hak mereka? Jangan memaksakan kehendak.

Dokpri
Dokpri
Kunci saya berelasi dengan pata sahabat Kompasianer adalah just let it be.

Kadang kalau kita terlalu berharap prang lain menghargai arau mengapresiasi kita sesuai kita mengapresiasi mereka, kita bisa kecewa. Lakukan dan jalani hidup dengan sepenuh hati. Orang melihat kita dalam menjalani hidup. Don't  worry.

Sama seperti saya sekarang menulis tentang Mbak Dewi Puspasari, karena saya memang menginginkannya. Ini bentuk apresiasi saya pada persahabatan kami.

Dokumen Kompasiana
Dokumen Kompasiana
Seandainya saya tidak menulis tentang teman kompasianer perempuan lainnya bukan berarti saya tak menghargai pertemanan atau membuat orang lain menjadi sedih. Kalau itu terjadi, maafkan saya ya. Tidak ada maksud hati saya membuat Anda merasa demikian.

Percayalah, Kompasiana hanya memberi ruang pada kita semua untuk saling mengapresiasi sesama penulis perempuan karena momen yang sesuai, Hari Kartini.

Salam hangat bagi semua kompasianer perempuan di Kompasiana. We are friends. Selamat memperingati Hari Kartini.

Salam literasi buat kita semua
..

Written by Ari Budiyanti
21April 2023

15-2.2525

Tulisan ini didedikasikan untuk mbak Dewi Puspasari.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Diary Selengkapnya
Lihat Diary Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun