Fabel. Baca ya artikelnya di sini.
Apakah pembaca masih ingat artikel saya sebelum ini? Iya, tentangSaya menuliskan cerita tentang daya kreativitas yang bisa meningkat dengan membuat fabel. Hari Jumat lalu saya menerapkannya lagi pada saat pembelajaran.
Setelah anak-anak membaca beberapa contoh fabel di buku pelajaran, saya pun memberi pertanyaan sederhana yang jawabannya harus dipraktekkan secara langsung saat itu di depan teman-teman sekelas. Jadi sebuah tugas praktek bercerita.
Saya bertanya, "Siapa yang mau membuat fabel dan menceritakannya di depan teman-teman secara langsung saat ini?"
Seperti biasanya, anak-anak selalu antusias angkat tangan untul ditunjuk maju dan bercerita. Itu pula yang saya lakukan. Ada 5 anak yang mendapat kesempatan maju dan menceritakan fabel singkat karya mereka.
Pada umumnya ide yang diambil berkaitan dengan keseharian mereka di kelas. Keingjnan untuk berbagi makanan, saling menolong dengan teman, dan mendengarkan nasehat untuk kemudian melakukannya.
Sebelum anak-anak menceritakam fabel karya mereka, saya sudah memutarkan beberapa video tentang tolong menolong yang dilakukan beberapa jenis hewan. Tentu saja karena berbicara tentang fabel, video yang saya pilih juga berkaitan dengan aneka jenis hewan.
Tujuannya adalah agar anak-anak mempunyai lebih banyak pilihan hewan yang akan dijadikan tokoh dalam cerita fabel mereka.
Kelinci, kucing, dan kura-kura menjadi hewan favorit yang dijadikan tokoh dalam dongeng fabel mereka. Ketika satu anak bercerita di depan, teman-teman lainnya mendengarkan sambil mencari nilai moral dari fabel yang diceritakan teman mereka.
Sebagai contoh silakan disimak fabel berikut karya salah satu siswa yang belajar bersama saya.
*** Salah satu anak bercerita tentang kelinci yang kelaparan dan melihat lima wortel kesukaannya namun di dekat wortel tersebut ada tulisan berupa larangan mengambil wortel karena ada pemiliknya. Kura-kura sebagai teman kelinci, melihat kelinci itu mengambil satu buah wortel. Lalu ia menegur kelinci.