Mohon tunggu...
Ari Budiyanti
Ari Budiyanti Mohon Tunggu... Guru - Lehrerin

Sudah menulis 2.780 artikel berbagai kategori (Fiksiana yang terbanyak) hingga 24-04-2024 dengan 2.172 highlight, 17 headline, dan 106.868 poin. Menulis di Kompasiana sejak 1 Desember 2018. Nomine Best in Fiction 2023. Masuk Kategori Kompasianer Teraktif di Kaleidoskop Kompasiana selama 4 periode: 2019, 2020, 2021, dan 2022. Salah satu tulisan masuk kategori Artikel Pilihan Terfavorit 2023. Salam literasi 💖 Just love writing 💖

Selanjutnya

Tutup

Diary Pilihan

Pujangga? Ah, itu kan Kata Mereka

24 Januari 2023   20:43 Diperbarui: 24 Januari 2023   21:16 444
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi/istimewa via belajarsampaimati.com

Saat saya bercakap-cakap dengan teman-teman di kantor, saya bertanya untuk sekedar tahu aktivitas liburan dalam rangka cuti bersama. Tentu saja cukup panjang liburnya, 3 hari karena Sabtu juga libur di kantor atau tepatnya sekolah tempat saya mengajar.

"Kemarin liburan ke mana Ms?" Rekan saya menjawab, "Iya mengantar anak-anak untuk ikut les ini dan itu, belanja keperluan rumah, dan lain-lain. Tahu-tahu sudah malam saja."

Rekan yang lain menanggapi, "Memangnya kayak Ms Ari, liburan bikin puisi terus kan?" Saya tak bisa berkata-kata lagi, hanya tertawa kecil bersama mereka.

Lalu teman saya yang lainnya menimpali, 'Iya Ms, kami mana sempat menulis apalagi jadi pujangga seperti Ms Ari. Sudah tidak sempat, Ms. Banyak urusan rumah tangga dan lain-lain."

Saya benar-benar tidak tahu harus jawab apa. Hanya bisa berbagi tawa saja dengan mereka. Tidak bisa menanggapi. Di dalam hati saya bicara sendiri, wah saya dianggap bak pujangga sama beberapa teman kerja.

Pujangga, masa iya? Kami memang berteman di media sosial sehingga saling tahu aktivitas lain di luar sekolah atau sehari-hari di rumah. Teman-teman rata-rata selalu melihat saya membagikan tautan berisi tulisan puisi atau artikel lainnya.

Begitulah, di antara rekan kerja di sekolah pun sudah dikenal kalau saya suka menulis terlebih puisi. Bahkan saya pernah diminta tolong oleh rekan guru membuatkan puisi untuk acara perpisahan kelas 6. Sebuah puisi untuk papa dan mama mereka, anak-anak kelas 6 yang akan lulus pada waktu itu.

Itu kenangan tak terlupakan.

Bukan hanya itu, buku puisi yang pernah saya terbitkan juga ternyata memberi ruang bagi mereka mengenal saya sebagai guru yang suka berpuisi.

Tapi kalau disebut pujangga, rasanya masih terlalu jauh, berlebihan menurut saya. Hehe. Too much. Saya hanya seorang guru yang suka meluapkan isi hati dalam bentuk tulisan dan puisi yang mendominasi karya saya.

Singkatnya, saya adalah seorang guru yang suka berpuisi. Itu saja. Bukan pujangga atau yang lainnya.

Kata pujangga memang kerap saya gunakan dalam puisi-puisi saya. Saya memang menyukai kata tersebut. Menurut Anda, para pembaca sekalian, pujangga itu apa? Bisa ditambahkan dalam komentar artikel saya ini ya.

Berikut saya kutipkan makna dari pujangga menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI):
pu*jang*ga n 1 pengarang hasil-hasil sastra, baik puisi maupun prosa; 2 ahli pikir; ahli sastra; bujangga;
(Sumber KBBI).

Pujangga selalu dikaitkan dengan sastra, bahkan disebut ahli sastra.

Sementara itu tahukah Anda arti kata sastra?  Berikut saya kutipkan kembali arti kata sastra menurut KBBI.

sastra/sas*tra/ n 1 bahasa (kata-kata, gaya bahasa) yang dipakai dalam kitab-kitab (bukan bahasa sehari-hari); 2 kesusastraan; 3 kitab suci Hindu; kitab ilmu pengetahuan; 4 kitab; pustaka; primbon (berisi ramalan, hitungan, dan sebagainya); 5 tulisan; huruf;
(Sumber KBBI)

Dari dua makna pujangga dan sastra di atas menurut KBBI pandangan saya mengenai pujangga adalah orang yabg mengarang karya sastra terutama dalam bentuk puisi maupun prosa.

Bagaimana dengan puisi saya? Saya selalu mencantumkan label atau taggar Puisi Hati Ari Budiyanti. Ini adalah ungkapan jujur dari hati saya kalau yang saya tulis adalah puisi-puisi yang keluar dari hati, itu saja.

Kaidah-kaidah dalam berpuisi yang benar  sehingga layak disebut bagian dari sastra, tentu masih jauh dari karya saya. Itu penilaian pribadi saya pada karya-karya puisi milik saya pribadi. Karena itu jauh sekali kata pujangga yang disematkan oleh teman-teman saya di sekolah.

Iya mungkin mereka bermaksud bercanda saja. Meski demikian tidak menyurutkan rasa di hati saya untuk terus berkarya. Saya tidak mau berhenti berkarya hanya karena pendapat orang lain tentang saya maupun puisi-puisi saya.

Bagaimana menurut Anda?

Ini adalah sekelumit kisah saya hari ini di sekolah, ruang guru, saat jam istirahat mengajar, sudah jadi tulisan curhat saja di Kompasiana. Semoga artikel sederhana ini memberi manfaat ya bagi pembaca.

Saya bukan pujangga. Saya hanya suka berpuisi saja bahkan yang menurut orang lain mungkin tidak layak tulisan saya dianggap puisi, bisa jadi kan? Iya anggap saja puisi-puisi hati karya saya sebagai coretan kata, bagaimana?

Salam puisi hati.
...

Written by Ari Budiyanti
23 Januari 2023

Song for you



35-2.455

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Diary Selengkapnya
Lihat Diary Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun