Kata pujangga memang kerap saya gunakan dalam puisi-puisi saya. Saya memang menyukai kata tersebut. Menurut Anda, para pembaca sekalian, pujangga itu apa? Bisa ditambahkan dalam komentar artikel saya ini ya.
Berikut saya kutipkan makna dari pujangga menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI):
pu*jang*ga n 1 pengarang hasil-hasil sastra, baik puisi maupun prosa; 2 ahli pikir; ahli sastra; bujangga;
(Sumber KBBI).
Pujangga selalu dikaitkan dengan sastra, bahkan disebut ahli sastra.
Sementara itu tahukah Anda arti kata sastra? Â Berikut saya kutipkan kembali arti kata sastra menurut KBBI.
sastra/sas*tra/ n 1 bahasa (kata-kata, gaya bahasa) yang dipakai dalam kitab-kitab (bukan bahasa sehari-hari); 2 kesusastraan; 3 kitab suci Hindu; kitab ilmu pengetahuan; 4 kitab; pustaka; primbon (berisi ramalan, hitungan, dan sebagainya); 5 tulisan; huruf;
(Sumber KBBI)
Dari dua makna pujangga dan sastra di atas menurut KBBI pandangan saya mengenai pujangga adalah orang yabg mengarang karya sastra terutama dalam bentuk puisi maupun prosa.
Bagaimana dengan puisi saya? Saya selalu mencantumkan label atau taggar Puisi Hati Ari Budiyanti. Ini adalah ungkapan jujur dari hati saya kalau yang saya tulis adalah puisi-puisi yang keluar dari hati, itu saja.
Kaidah-kaidah dalam berpuisi yang benar  sehingga layak disebut bagian dari sastra, tentu masih jauh dari karya saya. Itu penilaian pribadi saya pada karya-karya puisi milik saya pribadi. Karena itu jauh sekali kata pujangga yang disematkan oleh teman-teman saya di sekolah.
Iya mungkin mereka bermaksud bercanda saja. Meski demikian tidak menyurutkan rasa di hati saya untuk terus berkarya. Saya tidak mau berhenti berkarya hanya karena pendapat orang lain tentang saya maupun puisi-puisi saya.
Bagaimana menurut Anda?
Ini adalah sekelumit kisah saya hari ini di sekolah, ruang guru, saat jam istirahat mengajar, sudah jadi tulisan curhat saja di Kompasiana. Semoga artikel sederhana ini memberi manfaat ya bagi pembaca.
Saya bukan pujangga. Saya hanya suka berpuisi saja bahkan yang menurut orang lain mungkin tidak layak tulisan saya dianggap puisi, bisa jadi kan? Iya anggap saja puisi-puisi hati karya saya sebagai coretan kata, bagaimana?