Mohon tunggu...
Ari Budiyanti
Ari Budiyanti Mohon Tunggu... Guru - Lehrerin

Sudah menulis 2.992 artikel berbagai kategori (Fiksiana yang terbanyak) hingga 1-12-2024 dengan 2.384 highlights, 17 headlines, 112.227 poin, 1.131 followers, dan 1.311 following. Menulis di Kompasiana sejak 1 Desember 2018. Nomine Best in Fiction 2023. Masuk Kategori Kompasianer Teraktif di Kaleidoskop Kompasiana selama 4 periode: 2019, 2020, 2021, dan 2022. Salah satu tulisan masuk kategori Artikel Pilihan Terfavorit 2023. Salam literasi 💖 Just love writing 💖

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan Pilihan

Praktek Menulis Puisi Karya Sendiri

11 Januari 2023   22:41 Diperbarui: 12 Januari 2023   16:42 843
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Dokpri Tangkap Layar akun kompasiana Ari Budiyanti

Memang menulis puisi ini sebenarnya bebas mau dibuat berapa baris sebenarnya. Namun saya memberi batas 8 baris untuk memberi ruang imajinasi mereka makin berkembang dalam menuangkannya melalui kata.

Puisi-puisi lainnya kemudian dikumpulkan setelah waktu di atas 20 menit. Jadi dalam 30 menit anak-anak bisa menyelesaikan tugas menulis satu puisi.

Seorang anak di sela-sela waktu menulis puisi berkata, "Ms, aku mau gambar saja, ga mau nulis puisi." Kata-katanya sangat lugas dan mungkin akan membuat orang yang mendengarnya tidak nyaman bukan? Tapi tidak bagi saya.

Saya menjawabnya dengan mudah dan sederhana. "Boleh kalau mau menggambar dulu, tapi nanti selesai menggambar, kamu ceritakan gambarmu itu melalui karya puisi." Ada anak yang lebih mudah menuangkan imajinasinya dalam gambar, ikuti saja.

Beri mereka ruang untuk menuangkan imajinasinya dalam gambar. Setelah itu baru arahkan mereka menuangkan gamabr dalam bentuk karya tulisan berbentuk puisi.

Dokpri Tangkap Layar akun kompasiana Ari Budiyanti
Dokpri Tangkap Layar akun kompasiana Ari Budiyanti
Saya bahkan pernah mengajar anak-anak Home Scooling untuk menulis puisi mereka sendiri berdasarkan gambar yang mereka vuat terlebih dahulu. Ini bukan masalah. Anak-anak menyukainya. Baca artikelnya di sini.

Menulis puisi jangan dijadikan beban. Demikian juga saat mengajarkannya pada anak-anak. Buat mereka merasa bahagia menuangkan imajinasinya dalam kata-kata. Apa yang mereka rasakan bisa tertuang dalam baris puisi. Baik perasaan senang maupun sedih.

Saya ingat, salah satu anak bertanya pada saya. "Ms, boleh tidak saya menulis tentang hujan yang menyebalkan?"
Saya bertanya balik padanya, "Mengapa menurutmu hujan bisa menyebalkan?"

Dia pun menjawab karena hujan dia harus tinggal di dalamrumah dan tidak bisa bermain di halaman bersama kucing kesayangannya. Hujan membuat hari kesukaannya tidak lagi cerah. Itu alasannya dia menganggap hujan sebagai hal menyebalkan. Saya tersenyum mendengar alasannya.

Saya katakan padanya agar mencoba saja membuat puisi tentang hujan. Dia berhasil mengungkapkan rasa yang dia miliki berkaitan dengan hujan, tepatnya rasa sedih. Di sini sayaengajarkan bahwa menulis puisi bisa juga mengekspresikan perasaan tidak senang atau kesedihan kita karena suatu hal.

Menulis puisi memang menolong anak-anak mengembanglan imajinasi. Bagaimana dengan Anda? Sudahkan Anda mengajarkan tentang menulis puisi pada anak-anak? Pasti menyenangkan. Have fun.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun