Mohon tunggu...
Ari Budiyanti
Ari Budiyanti Mohon Tunggu... Guru - Lehrerin

Sudah menulis 2.780 artikel berbagai kategori (Fiksiana yang terbanyak) hingga 24-04-2024 dengan 2.172 highlight, 17 headline, dan 106.868 poin. Menulis di Kompasiana sejak 1 Desember 2018. Nomine Best in Fiction 2023. Masuk Kategori Kompasianer Teraktif di Kaleidoskop Kompasiana selama 4 periode: 2019, 2020, 2021, dan 2022. Salah satu tulisan masuk kategori Artikel Pilihan Terfavorit 2023. Salam literasi 💖 Just love writing 💖

Selanjutnya

Tutup

Diary Pilihan

Kisahku Mengikuti Acara Kopdar Kompasianer dan Pengarang YPTD

27 Agustus 2022   20:30 Diperbarui: 27 Agustus 2022   21:46 600
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Perjalanan menuju Perpusnas.

Hari yang selalu ditunggu selama beberapa bulan terakhir. 20 Agustus 2022 sesuai jadwal ada pertemuan off line atau kopi darat bersama Ayahanda Tjiptadinata Effendi dan Bunda Roselina Tjiptadinata di Perpustakaan Nasional.

Saya berangkat dari Tangerang sekitar pukul 7 pagi. Naik angkutan kota 2x menuju Stasiun KRL Rawa Buntu. Dengan tiket KA yang sudah saya miliki, saya merasa nyaman naik KRL ke Jakarta.


KRL dari stasiun Rawa Buntu menuju Stasiun Tanah Abang saya lalu dengan bahagia. Membawa 1 tas punggung warna hitam dan 1 paper bag berisi kado untuk dua kompasianer yang sangat saya hormati di Kompasiana, Ayahanda Tjiptadinata dan Bunda Roselina.

Beliau berdua datang jauh dari Australia untuk pulang ke tanah air dan berjumpa dengan keluarga besar, handai taulan dan rekan-rekan penulis. Pak Thamrin Dahlan salah satu kompasianer dan pengarang di YPTD berperan besar untuk berlangsungnya Kopdar ini di Perpusnas RI.

Kembali ke kisah perjalanan saya.

Sesampainya di stasiun Tanah Abang, sesuai petunjuk dari Bu Muthiah Alhasany,  saya naik KRL lagi tujuan stasiun Manggarai. Lalu transit 1 kali lagi di Stasiun Gondangdia. Jadi 3 kali ganti KRL untuk bisa sampai lokasi terdekat dengan Perpusnas.


Keluar dari stasiun KRL Gondangdia, saya berjalan kaki sampai perpusnas. Tentu saja dengan perjuangan tanya sana sini. Mungkin terbilang cukup dekat sebenarnya jika kita menggunakan kendaraan umum atau pribadi. Namun saya yang terbiasa jalan kaki, ingin tahu dan menyusuri jalanan ibukota dari stasiun KRL Gondangdia menuju Perpusnas.

Dan ternyata, cukup jauh buat ukuran kaki saya, eh.

Perpusnas RI

Dokpri
Dokpri
Hampir 30 menit akhirnya saya sampai di perpusnas RI. Berbekal aplikasi peduli lindungi di HP saya, masuklah dengan leluasa ke perpusnas. Aman karena sudah vaksin 3 dosis alias sudah sampai vaksin booster.

Menikmati sejenak pemandangan di Gedung Perpusnas yang wah menurut ukuran pencinta buku seperti saya. Namun fokus saya kali ini hanya Kopdar dan bertemu rekan-rekan penulis terutama Ayahanda Tjiptadinata, Bunda Roselina dan Bapak Thamrin Dahlan.

Dokpri
Dokpri
Baru di bagian halaman tengah perpusnas, saya disapa seseorang, "Mbak Ari ya?"
Tentu saja saya terkejut dan senang, koq ada ya yang mengenali saya, berasa terkenal, eh.

Ternyata ada Bu Tati dan Mbak Nina yang jauh-jauh datang dari Bogor ke perpusnas demi acara Kopdar luar biasa ini. Wah ketemu kawan kompasianer untuk pertama kalinya. Bahagia dong.

Apalagi kedua rekan Kompasianer ini pernah menulis puisi kolaborasi dengan saya, Bu Tati dan Mbak Nina. Senangnya akhirnya bisa bertemu langsung dengan mereka.

Kami beriringan menuju lantai 4 ruang pertemuan. Di sana saya disambut oleh rekan Freddy yang juga menulis di YPTD dan juga kompasianer. Setelah saling menyapa dan mengisi data administrasi, saya pun masuk ke ruangan, duduk bersama Bu Tati dan Mbak Nina di barisan tengah. 

Dokpri
Dokpri

Kami juga bertemu Pak Budi Susilo dan mengambil kenang-kenangan foto bersama.

Sebelum lupa, saya bersegera menuju Bunda Roselina dan Ayahanda Tjiptadinata di barisan paling depan. Kami saling menyapa dan saya memberikan kado kenang-kenangan buat Ayahanda Tjiptadinata dan Bunda Roselina. Tak lupa saya mengucapkan selamat ulang tahun pada Bunda Roselina.

Foto dokumen Bu Tati Ajeng saidah
Foto dokumen Bu Tati Ajeng saidah

Saya juga bertemu dengan Bu Christie di bangku terdepan bersama Ayahanda Tjiptadinata dan Bunda Roselina. 

Foto dokumen Prajna Dewi
Foto dokumen Prajna Dewi
Ayahanda dan Bunda tampak bahagia bertemu kami, sedemikian halnya dengan kami, sangat bahagia. Kami berfoto bersama.

Acara Kopdar Kompasianer dan Pengarang YPTD

Bapak Thamrin Dahlan. Dokpri
Bapak Thamrin Dahlan. Dokpri
Acara Kopdar ini juga merayakan ulang tahun YPTD yang kedua dan ulang tahun Bunda Roselina. Bu Nani menjadi MC acara dengan sangat baik. Sambutan dari Bapak Thamrin Dahlan memberi kami semangat berliterasi. Sambutan lain dari pihak perpusnas dan pantun indah pun disampaikan.

Sumber foto dari Selvia Indrayani
Sumber foto dari Selvia Indrayani
Lalu tiba kesempatan saya ikut terlibat membacakan puisi karya saya didampingi oleh Pak Budi Susilo, rekan kompasianer yang saya hormati. Baca kisah lengkapnya di sini.

Setelah itu, 5 pembicara maju ke panggung untuk memberikan materi berkaitan dengan literasi. Ada Ayahanda Tjiptadinata dan Pak Nurulloh dari Kompasiana. Tentu saja seru dan bernakna materi yang disampaikan.

Dokpri
Dokpri
Setelah acara sesi materi diberikan, kami merayakan ulang tahun Bunda Roselina yang dilanjutkan acara ulang tahun kedua YPTD. Sungguh meriah.

Di akhir acara, saya beramah tamah dengan rekan-rekan penulis di Kompasiana dan YPTD. 

Dokumen foto Ibu Siska Dewi
Dokumen foto Ibu Siska Dewi

Saya senang sekali bisa bertemu langsung dengan banyak rekan penulis yang tak bisa disebutkan satu persatu. Terima kasih banyak untuk kebersamaan indah ini..

Dokpri
Dokpri

Bukan hanya itu, akhirnya saya juga bertemu dan banyak berkisah dengan Bu Siska Dewi, kompasianer yang baik hati dan lemah lembut, sangat ceria dan ramah. Bahagianya hati ini.

Foto dokumen Bu Siska Dewi
Foto dokumen Bu Siska Dewi

Saya juga sangat bahagia bisa pulang bersama mbak Selvia Indrayani, Bu Tati, Mbak Nina, dan anak-anak yang menyertai mereka ke perpusnas.

Berkat mbak Selvia, saya tidak perlu jalan kaki menuju stasiun KRL Gondangdia seperti sebelumnya. 

Foto bersama Mbak Selvia. Dokpri
Foto bersama Mbak Selvia. Dokpri

Salam literasi

...

Written by Ari Budiyanti

27 Agustus 2022

10-2.266

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Diary Selengkapnya
Lihat Diary Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun