Mohon tunggu...
Ari Budiyanti
Ari Budiyanti Mohon Tunggu... Guru - Lehrerin

Sudah menulis 2.953 artikel berbagai kategori (Fiksiana yang terbanyak) hingga 27-10-2024 dengan 2.345 highlights, 17 headlines, 111.175 poin, 1.120 followers, dan 1.301 following. Menulis di Kompasiana sejak 1 Desember 2018. Nomine Best in Fiction 2023. Masuk Kategori Kompasianer Teraktif di Kaleidoskop Kompasiana selama 4 periode: 2019, 2020, 2021, dan 2022. Salah satu tulisan masuk kategori Artikel Pilihan Terfavorit 2023. Salam literasi 💖 Just love writing 💖

Selanjutnya

Tutup

Hobby Pilihan

Mencintai, Menulis, hingga Membaca Puisi, Semua adalah Pengalaman Berharga Untukku

21 Agustus 2022   16:33 Diperbarui: 22 Agustus 2022   17:47 472
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Lalu kebiasaan menulis puisi di buku harian menjadi pelarian saya. Setiap kali hati ini berbicara dalam untaian diksi maka jadilah puisi. Ada banyak sekali buku harian yang saya miliki berisi kumpulan puisi lama karya saya.

Pada waktu kuliah, saya pun mulai berani kirimkan puisi ke buletin kampus meski bukan untuk lomba. Beberapa puisi saya dimuat. Bahkan di salah satu kegiatan kampus, saya bisa mempelajari cara berpuisi yang baik. Memperhatikan latar belakang dan setting dari sebuah puisi.

Dulu waktu kuliah, saya ambil puisi-puisi dari Kitab Suci untuk dibahas. Lalu saya sempat mengajarkannya juga ke adik-adik mahasiswa, bagaimana memahami isi puisi yang ditulis orang lain di masa lampau. Tentu saja ini pengalaman menarik.

Bukan itu saja, membaca buku-buku yang bernuansa puisi juga sering saya lakukan. Mungkin itulah yang memperkaya hati saya tak hanya dengan aneka rasa namun juga kata-kata. Bahkan sekarang saya menulis puisi dengan begitu mengalir.

Setiap saat jika ada kesempatan hati saya berkata-kata, maka jadilah puisi. Inilah yanh disebut inspirasi. Puisi sungguh memperkaya batin saya dan membebaskan rasa. Ribuan puisi kini sudah saya tulis di Kompasiana.

Pengalaman saya berpuisi dan beberapa tip untuk orang tua mengajari anak untuk berpuisi pun sudah pernah saya tuliskan artikelnya di Kompasiana. Salah satu artikel bisa Anda baca di sini.

Dokpri
Dokpri
Mencintai dan menulis puisi dengan konsisten juga membuka peluang saya untuk mengajar puisi pada anak-anak home schooling secara daring waktu itu melalui zoom. Ini juga pengalaman yang tak terlupakan. Saya sangat senang.

Saya hanya perlu mencintai dan terus menulis puisi untuk semakin mengasah kemampuan saya berpuisi. Jika akhirnya ada kesempatan membacakan puisi di hadapan para penulis dan orang lain, itu adalah anugerah Tuhan semata. Saya bahkan tak pernah memikirkan sebelumnya.

Cintailah menulis. Menulislah yang kau cintai. Karyamu akan membukakan pintu untukmu sesuai perkenan Tuhan. Jangan malu untuk berpuisi. Mari berpuisi bersama saya.

Salam Puisi Hati Ari Budiyanti

..

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Hobby Selengkapnya
Lihat Hobby Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun