Mohon tunggu...
Ari Budiyanti
Ari Budiyanti Mohon Tunggu... Guru - Lehrerin

Sudah menulis 2.953 artikel berbagai kategori (Fiksiana yang terbanyak) hingga 27-10-2024 dengan 2.345 highlights, 17 headlines, 111.175 poin, 1.120 followers, dan 1.301 following. Menulis di Kompasiana sejak 1 Desember 2018. Nomine Best in Fiction 2023. Masuk Kategori Kompasianer Teraktif di Kaleidoskop Kompasiana selama 4 periode: 2019, 2020, 2021, dan 2022. Salah satu tulisan masuk kategori Artikel Pilihan Terfavorit 2023. Salam literasi 💖 Just love writing 💖

Selanjutnya

Tutup

Cerpen Pilihan

Mengakhiri Rindu (Bagian 5: Cerbung Rindu Terlarang-Tamat)

21 Maret 2022   05:59 Diperbarui: 27 Maret 2022   14:56 664
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Tak seorangpun tahu perjalanan waktu akan membawa kita ke mana pada akhirnya. Tapi apapun yang dilewatinya akan menolongnya menjadi lebih dewasa dan bijaksana. Itu harapan Anggi.

Kisah yang sudah terlanjur terjadi tak bisa ditarik kembali. Tak bisa lagi diulang. Hanya perlu cara baik untuk mengatasinya sehingga tidak tumbuh perasaan semakin dalam di kemudian hari.

Ini pilihan berat. Persahabatan erat itu harus diakhiri. Ini langkah awal untuknya keluar dari luka hati. "Please no more pain." Batin Anggi

Tak ada orang yang tahu, siapa yang menyebabkan Anggi terluka dan merasakan rindu terlarang itu. Anggi hanya bisa menceritakannya pada Tuhan dalam untaian doa tak putus-putusnya.

Bahkan mendoakan kebaikan bagi dia yang tanpa sengaja telah membuat hatinya tak menentu itu. Bukan cinta yang salah, bukan pula rindu menjadi penghalang, namun kadang batasan-batasan norma yang tak boleh dilanggar.

Anggi sadar, dia masih punya banyak kesempatan ke depan untuk kebahagiaan meski harus kehilangan satu kisah persahabatan yang telah lama terjalin.

Sebuah pesan akhirnya Anggi kirimkan pada Angga dan Sita, "Aku akan tetap menulis." Dan Anggi langsung mendapat balasan dari Angga "That's my dear little sister; Anggi, I pray for you". Sementara Sita, "Aku senang dengan keputusanmu Anggi, mendoakanmu selalu my best friend."

Sebuah senyuman lega mengakhiri segala luka yang dirasanya selama ini. Luka yang dibuatnya sendiri, luka yang coba disembuhkannya sendiri pula.

"Tuhan, tolong bantu aku." Bisik Anggi pelan dalam doanya.

"Aku akan terus menggunakan talenta menulisku dari Tuhan untuk lebih banyak menyebarkan tentang kisah kasih Tuhan padaku" kata Anggi mantap dalam hatinya.

Welcome "the new" Anggi.

.... Tamat ...

Written by Ari Budiyanti
#CerbungAri
#CerpenAri
21 Maret 2022

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun