persahabatan kami. Â Berawal dari saling sapa di Kompasiana melalui komentar artikel. Begitulah. Sahabat bisa didapat dari mana-mana.
Saya mengahargai puisi mbak Ayu tentang apa yang dirasakannya dalam kisahPuisi dari mbak Ayu membuat foto saya nampang di kategori terpopuler umum dan NT urutan 1 pagi ini. Padahal tulisan saya sendiri jarang-jarang bisa masuk terpopuler umum. Seru juga melihatnya.
Mbak Ayu dan Mbak Dewi sangat menginspirasi puisinya. Terima kasih banyak ya. Kalian berdua sudah memberi hadiah yang luar biasa di hari ulang tahunku.
Belum selesai bahagia saya pada kado kedua sahaabat, tiba-tiba saya dikejutkan oleh mbak Nazar yang juga mengurimkan link puisi kado ultah lainnya buat saya. Wow. Surprise lagi. Keren.
Bahkan mbak Nazar membuat video musikalisasi atas puisi untuk ultah saya itu. Bisa di lihat di videonya ya. Puisi ini mengharukan dan membuat saya ingin menitikan air mata. Sebuah refleksi yang baik untuk melewati hari istimewa ini.
Thank you very much mbak Nazar, kita sahabat selamanya ya. Amin dan semoga.
Sukacita saya bertambah lagi saat ada seorang teman baik di Kompasiana kembali menambahkan 1 karyanya dibuat khusus buat saya. Kami sudah berteman lama di Kompasiana. Saling memberi semangat dan inspirasi.Â
Siapa lagi kalau bukan bu Lesterina Purba. Saya memanggilnya Bu Ester.Â
Puisi keempat saya dapatkan dari Bu Ester. Rasa ini luar biasa. Persahabatan di Kompasiana hingga kini masih terus saling memberi semangat dalam dunia literasi.Â
Bahagia ketika mendapat hadiah manis berupa puisi di hari istimewa buat saya. Terima kasih Bu Ester.
Keempat penulis yang saya sebutkan namanya di atas membuat karya puisi sebagai kado indah ulang tahun saya di bulan Januari 2022. Saat saya harus jauh dari keluarga besar, tanpa hingar bingar perayaan besar, mereka, para sahabat penulis menemani saya dengan karya puisi.