Mohon tunggu...
Ari Budiyanti
Ari Budiyanti Mohon Tunggu... Guru - Lehrerin

Sudah menulis 2.992 artikel berbagai kategori (Fiksiana yang terbanyak) hingga 1-12-2024 dengan 2.384 highlights, 17 headlines, 112.227 poin, 1.131 followers, dan 1.311 following. Menulis di Kompasiana sejak 1 Desember 2018. Nomine Best in Fiction 2023. Masuk Kategori Kompasianer Teraktif di Kaleidoskop Kompasiana selama 4 periode: 2019, 2020, 2021, dan 2022. Salah satu tulisan masuk kategori Artikel Pilihan Terfavorit 2023. Salam literasi 💖 Just love writing 💖

Selanjutnya

Tutup

Hobby Pilihan

Bincang Seru Bersama Pak Joko Pinurbo (Oleh-oleh Event RTC)

26 Desember 2021   23:04 Diperbarui: 26 Desember 2021   23:11 237
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Dokpri tangkap layar akun Kompasianer Ari Budiyanti

Menulis puisi bisa juga dengan pendekatan induktif berdasarkan peristiwa nyata yang terjadi di sekitar penulis.


8. Jangan terlalu percaya pada penilaian pribadi, ini pentingnya komunitas menulis. 

Kritik orang lain pada karya kita bisa diterima bisa juga tidak. Apresiasi karya puisi dari orang lain juga bisa terjadi pada puisi kita yang justru kita anggap jelek atau tidak menarik. Terkadang kita menilai puisi karya kita berbeda dengan penilaian orang lain. 


9. Karya terbaik saya ada di kepala

Ini sebuah motivasi untuk menulis. Jangan menjadikan puisi yang kita buat sebagai karya terbaik kita. Namun berpikirlah bahwa karya terbaik masih ada di kepala. Artinya kita harus menulis lagi dan lagi menuangkan ide yang ada di kepala. Dengan begitu kita tidak berhenti menuls.


10. Sumber inspirasi: membaca (hidup sendiri, buku, kitab suci) dan mencatat

Apa saja bisa menjadi inpirasi dalam menulis puisi, bisa dari membaca dan mencatat. Membaca melingkupi tentang kehidupan diri sendiri, membaca buku-buku sebagai sumber ilmu dan juga yang paling penting adalah membaca Kitab Suci. Inspirasi juga bisa muncul dengan mencatat apa yang kita pelajari dan dengar dari orang lain. Misalnya pembicara dalam seminar atau webjnar dan lain-lain.


11. Gaya bahasa: yang cocok dengan diri sendiri

Menulislah karya puisi yang sesuai dengan gaya bahasa kita sendiri. Setiap kita pasti mempunyai gaya bahasa yang paling cocok untuk diri kita. Ikuti itu. Jangan mengikuti cara menulis orang lain. Gaya bahasa mereka belum tebty cocok dengan kita. Bahasa saya: just be yourself.

Catatan kecil ini menjadi pengingat kembali buat saya untuk belajar menulis karya fiksi lebih baik lagi ke depannya. Doakan ya. Itu harapan saya. 

Tetaplah menulis bersama saya dan menjadi sahabat literasi ya.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Hobby Selengkapnya
Lihat Hobby Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun