Mohon tunggu...
Ari Budiyanti
Ari Budiyanti Mohon Tunggu... Guru - Lehrerin

Sudah menulis 2.992 artikel berbagai kategori (Fiksiana yang terbanyak) hingga 1-12-2024 dengan 2.384 highlights, 17 headlines, 112.227 poin, 1.131 followers, dan 1.311 following. Menulis di Kompasiana sejak 1 Desember 2018. Nomine Best in Fiction 2023. Masuk Kategori Kompasianer Teraktif di Kaleidoskop Kompasiana selama 4 periode: 2019, 2020, 2021, dan 2022. Salah satu tulisan masuk kategori Artikel Pilihan Terfavorit 2023. Salam literasi 💖 Just love writing 💖

Selanjutnya

Tutup

Lyfe Pilihan

Mewujudkan Net Zero Emissions Melalui Lima Kebiasaan Baik Ini

24 Oktober 2021   11:58 Diperbarui: 24 Oktober 2021   12:03 556
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Efek samping emisi karbon tidak bisa dihindari berkaitan dengan kegiatan sehari-hari. Jika tidak dikendalikan akan sangat berbahaya bagi kelangsungan hidup manusia. Kita diberi akal budi oleh Sang Pencipta untuk mengatasi masalah yang muncul. Jadi bukan terjebak dalam masalah atau membiarkannya makin berkembang besar. 

Kita perlu bekerja sama mengurangi emisi karbon dalam kegiatan hidup sehari-hari. Netralitas karbon di udara harus diusahakan seimbang dan tidak berlebihan supaya mendukung kehidupan. Apa itu netralitas karbon?

Netralitas Karbon adalah istilah yang digunakan dalam upaya menyeimbangkan antara jumlah karbon dioksida atau gas rumah kaca yang dilepaskan ke atmosfer dengan cara mengurangi emisi gas rumah kaca dalam suatu kegiatan atau mengeliminasi secara total emisi gas rumah kaca. (Wikipedia)

Kebiasaan-kebiasaan baik yang dapat kita lakukan untuk wujud peran serta dalam mengurangi emisi karbon di antaranya adalah:

1. Menanam Pohon

Kementrian Lingkungan Hidup dan Kehutanan atau KLHK memberi program menarik dan bermanfaat bagi warga negara Indonesia yaitu membagikan bibit pohon gratis. Bibit pohon diberikan secara gratis kepada perorangan maupun komunitas/kelompok dengan mengikuti prosedur  yang berlaku. Anda bisa juga membaca artikelnya di Kompas.com.

 Jika kita bisa menumbuhkan semangat menanam pohon di hati tiap warga negara, tentunya akan membantu mengurangi emisi gas karbon dioksida. 

Sumber foto: screenshoot KLHK via  kompas.com
Sumber foto: screenshoot KLHK via  kompas.com

Perusahaan besar juga bisa ambil bagian dalam kegiatan menanam pohon. Kegiatan ini dilakukan untuk mengurangi jumlah gas rumah kaca yang dikeluarkan dalam proses produksi perusahaan tersebut, kegiatan ini bisa juga disebut sebagai Carbon offset. (Wikipedia)

Tak hanya dalam perusahaan besar, kita bisa juga menanam pohon di halaman rumah kita sendiri.  Tentu saja jika hal ini memungkinkan. Keluarga saya di rumah juga sudah melakukannya. Apakah Anda ingin melakukannya juga, menanam pohon sendiri?

2. Hemat Energi Listrik

Berbagai peralatan rumah tangga sebagian besar sudah menggunakan energi listrik. Televisi, AC, kipas angin, kulkas, rice cooker, setrika, laptop, lomputer, HP dan lain sebagainya adalah contoh alat-alat di rumah dengan tenaga listrik. Kita tidak bisa memungkirinya bahwa kita memang membutuhkan alat-alat tersebut. 

Tahukah Anda jika kita menggunakan listrik secara hemat dan terkendali ternyata bisa membantu mewujudkan Net Zero Emissions secara perlahan? Jika hal ini bisa dilakukan serentak oleh kita, tidak hanya menghemat biaya, namun juga mengurangi emisi karbon.

Penggunaan alat-alat dengan energi listrik memberi efek samping pembakaran fosil pada pembangkit listrik. inilah yang menyebabkan emisi karbon meningkat. Karena itu, biasakanlah untuk menggunakan listrik sesuai kebutuhan saja. 

Matikan televisi jika sudah selesai ditonton. Matikan handphone pada saat pengisian daya pada baterai menggunakan listrik. Masih banyak kegiatan lain yang bisa dikembangkan untuk hemat energi listrik. Mari mulai dari kita sendiri. 

3. Naik Sepeda dan Jalan Kaki

Saya tahu kegiatan ini sepertinya ada banyak kendala bagi para pekerja di dunia modern. mobilitas yang tinggi menuntut kita menggunakan transportasi yang cepat dan tepat guna. tak sedikit yang mempunyai kendaraan bermotor. Ini tidak salah karena memang sesuai kebutuhan kita. 

Ide naik sepeda atau berjalan kaki saya berikan untuk kondisi-kondisi tertentu. Seandainya memang memungkinkan, alat transportasi sepeda sangat baik untuk mengurangi emisi karbon. Berbeda dengan kendaraan bermotor yang menghasilkan emisi karbon dari hasil pembakaran bahan bakarnya. Naik sepeda juga dapat menyehatkan badan.

Jalan kaki juga bisa dibiasakan untuk menjangkau tempat-tempat tertentu yang dekat. Jadi tidak membiasakan sedikit-sedikit naik kendaraan bermotor. Tempat yang dekat, datangilah dengan berjalan kaki atau naik sepeda saja. Bagaimana, Anda setuju?

Batasi pula kepemilikan kendaraan bermotor di rumah Anda. Jika dalam satu keluarga cukup mempunyai 1 mobil saja, atau satu sepeda motor, lakukanlah itu. Ini hanya saran saya saja sebagai seseorang yang gemar naik sepeda dan berjalan kaki. 

4. Gunakan Produk Ramah Lingkungan (Kurangi Penggunaan Plastik)

Kita bisa menggunakan peralatan yang ramah lingkungan. Cara sederhana yang bisa dilakukan adalah dengan mengurangi penggunaan plastik dalam berbagai kegiatan sehari-hari. Proses pembuatan plastik memberi sumbangsih besar bagi emisi karbon. Ini bukan kabar baik bagi kita semua. 

Para pencinta lingkungan dan masyarakat awam juga tahu kalau sampah plastik sudah melimpah di dunia. karena itu ini saatnya kita mulai beralih membiasakan diri menggunakan peralatan rumah tangga yang ramah lingkungan. 

Seandainya pun ada sampah plastik di rumah, bisa dialih fungsikan untuk membuat prakarya atau istilahnya reuse (digunakan kembali). Saya juga membiasakan hal tersebut di rumah. Sampah platik yang ada di rumah, saya gunakan untuk mengembangkan kegemaran saya berkebun. Ini akan saya ceritakan pada kebiasaan baik yang kelima sebagai penutup.

5. Kembangkan Budaya Berkebun

Berkebun memberi kepuasan tersendiri bagi saya. Tanaman hias dan tanaman sayur menjadi beberapa jenis tanaman kesukaan saya. Baik tanaman hias berbunga maupun yang hanya berdaun saja. 

Beberapa pot tanaman yang saya buat sendiri juga menggunakan platik bekas atau sampah plastik. Misalnya botol plastik bekas. Salah satu tujuan saya untuk mengurangi penimbunan sampah plastik.

Dokpri
Dokpri

Berkebun dapat menghasilkan udara segar karena oksigen yang dikeluarkan oleh tanaman. Hal ini merupakan sebuah usaha sederhana untuk mengurangi emisi karbon. Bukan hanya itu, jika berkebun bisa dilakukan serentak oleh banyak keluarga, tentu saja emisi karbon akan berkurang dalam jumlah lebih banyak karena produksi O2 (Oksigen) yang meningkat.

Jika kita berkebun sayuran, maka hasilnya juga dapat dinikmati keluarga. Budaya makan sayur menjadi hal baik dalam tiap keluarga. Tanaman hias menambahkan keindahan atau estetika di rumah kita selain meningkatkan udara bersih di sekitar. 

Bukankah berkebun banyak memberi manfaat? Jadi mari kita lakukan bersama. 

......

Indonesia menargetkan untuk mencapai Net-Zero Emissions (NZE) selambat-lambatnya tahun 2060 bisa kita wujudkan dengan kerja serius bukan hanya oleh pemerintah, namun juga kita selaku warga negara. Lima kebiasaan baik yang saya tuliskan dalam artikel ini bukan hanya sekedar artikel lomba, namun sebagai sumbangsih saya sebagai warga negara yang peduli lingkungan. 

Mari kita jaga bersama agar lingkungan tempat kita tinggal tetap bersih dan kurangilah emisi karbon dengan hal-hal sederhana lainnya yang bisa kita biasakan dalam kehidupan. Ini adalah tugas kita bersama. jangan lengah, mari bersama-sama peduli.

Seandainya ada banyak hal yang tidak bisa kita hindarkan karena harus menggunakan alat transportasi bermotor, setidaknya kita bisa menguranginya dengan naik kendaraan umum yang disediakan pemerintah. Jika lahan tidak ada untuk berkebun, kita bisa mengembangkan vertikal garden dan berkebun di tempat terbatas. 

Percayalah kalau kita bisa mengurangi emisi karbon jika mau serius melakukannya bersama-sama. Kita dukung segala usaha pemerintah sebagai bukti peran warga negara yang baik. masalah emisi karbon bukan hanya masalah dunis dan pemerintah saja, namun juga masalah kita. Mari segera sadar diri dan peduli. 

Salam lestari

....

Written by Ari Budiyanti

24 Oktober 2021

Artikel ke 29 di bulan Oktober 2021 dan merupakan artikel ke-1.801 secara keseluruhan.

Artikel ini ikut dilombakan dalam event Kompasiana tentang Net Zero Emissions yang diadakan oleh Indika Energy dalam rangka perayaan ulang tahunnya yang ke-21.

Sumber bacaan: satu, dua, dan tiga

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Lyfe Selengkapnya
Lihat Lyfe Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun