Bila melihat banyak aksara berkelebatan di larik-larik bacaan
Sangat menarik dan indah kata mereka
Bahkan menambah ilmu membuka wawasan
Namun bagaimana bisa jika nyatanya masih saja ada yang tuna aksara
Atau mendengarkan saja pengajaran hingga memberi banyak petuah
Jika tiada yang membawakan ke pelosok tempat kami tinggal lalu bagaimana
Yang tergerak menuju keberadaan kami, adakah
Membukakan cakrawala kehidupan dalam bentangan kata
Sungguh kami ingin
Sungguh kami mau
Sungguh tak hanya mendengar cerita semata
Sungguh kamipun berkehendak menuliskannya
Terkadang bahkan keinginan kuat tak selalu memberi jawab
Masih tetap memerlukan tangan-tangan yang terulur setia untuk menolong kami
Merenda aksara dalam berbagai cara agar bisa membaca
Mengentaskan rasa tertinggal dan terbelakang menjadi cendekiawan apakah bisa
Bantulah kami untuk terbebas dari tuna aksara
Sehingga membaca menjadi budaya kami juga
...
Written by Ari Budiyanti
#PuisiHatiAriBudiyanti
13 September 2021
Puisi ini sudah tayang di YPTD
Tulisan ke-12 Bulan September di Kompasiana
Karya ke-1741
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H