Mohon tunggu...
Ari Budiyanti
Ari Budiyanti Mohon Tunggu... Guru - Lehrerin

Sudah menulis 3.000 artikel berbagai kategori (Fiksiana yang terbanyak) hingga 20-12-2024 dengan 2.392 highlights, 17 headlines, 112.449 poin, 1.133 followers, dan 1.315 following. Menulis di Kompasiana sejak 1 Desember 2018. Nomine Best in Fiction 2023. Masuk Kategori Kompasianer Teraktif di Kaleidoskop Kompasiana selama 4 periode: 2019, 2020, 2021, dan 2022. Salah satu tulisan masuk kategori Artikel Pilihan Terfavorit 2023. Salam literasi 💖 Just love writing 💖

Selanjutnya

Tutup

Diary

1551 Karya di Kompasiana dan Curahan Hatiku

28 Mei 2021   11:30 Diperbarui: 28 Mei 2021   15:58 597
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Nah Diary, daku sudah nulis banyak kategori loh di Kompasiana. Kisah gerakan literasi yang kulakukan juga banyak kuceritakan di sini. Dengan harapan menginspirasi para pembaca untuk bisa giat juga berliterasi dan mengedukasi.

Diary, apa yang salah denganku ya di Kompasiana sehingga seolah pencapaianku itu tak juga dipandang admin untuk bisa memberikanku verifikasi centang biru. Hiks daku sedih Diary.

Bahkan pertanyaanku lewat email minta penjelasan mengenai hal ini, belum juga dibalas sama admin Kompasiana. Daku jadi merasa seperti diperlakukan "berbeda" loh Diary. Ah, semoga ini hanya rasaku saja ya Diary.

Dalam 1 hari, daku sering loh menulis sampai 3 puisi. Sering kali semuanya dilabel pilihan editor sama admin. Seneng sih Diary kalau begini. Coba Diary, kalau kamu jadi daku, seneng ga? Beneran kayak fiksianer sejati ya Diary.

Dalam puisi pun daku mencoba mengedukasi pembaca. Pada bulan Oktober 2020, daku banyak berpuisi dengan kosakata baru dari KBBI yang jarang digunakan. Iya untuk memperkaya literasi pembaca juga. Sebagai persembahanku untuk literasi di bulan bahasa.

Daku juga pernah berpuisi dua bahasa, bahasa Indonesia dan bahasa Inggris (dalam 1 puisi) sampai ada beberapa puisi dua bahasa yang daku tulis di Kompasiana. Tujuanku sederhana, mengedukasi melalui karya puisi.

Terakhir ya Diary, di bulan Mei 2021, daku banyak berpuisi tentang hari peringatan nasional dan internasional. Bahkan ada 1 puisiku yang hampir dapat 1000 views loh. Itu puisi tentang Hari Bidan internasional.

Dokpri
Dokpri
Diary, apa ada yang salah dengan berpuisi? Sehingga daku dianggap masih belum bisa menerima verifikasi centang biru? Ah Diary, andai kau mau dan bisa bantu daku menjawabnya. Daku koq jadi mellow begini Diary.

Tulisanku yang ke 1551 ini, sebagai sebuah perayaan karya tulisan selama 2 tahun 6 bulan di Kompasiana. Malah daku jadikan tulisan curhat ya Diary. Mereka yang 15 kali lipat jumlah total tulisannya di bawahku, bisa dengan lancarnya dapat verifikasi centang biru.

Mereka yang jumlah total tulisan label pilihan editornya 10 kali lipat dibawahku juga mudah saja dapat verifikasi centang biru. Dan mereka juga belum lama menulis di Kompasiana. Diary, daku pengen nangis nih jadinya kalau diterus-terusin nulis. Hiks.

Udahan ya Diary. Daku ga mau sih banding-bandingkan diriku dengan kompasianer lain, daku hanya ingin dapat penjelasan dari admin saja. Mengapa dengan statistikku yang begitu, daku masih belum bisa meraih verifikasi centang biru?Hiks lagi. 

Jadi pengen ke Paris yang romantis buat menulis. Dhuh apa hubungannya ya.

Sumber foto: Pixabay.com
Sumber foto: Pixabay.com
Diary, bilangin admin Kompasiana ya untuk baca emailku dan membalasnya segera. Terima kasihku padamu hai diary manis di Kompasiana karena sudah menampung sedih dan tanyaku dalam tulisan ke 1551 ini.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Diary Selengkapnya
Lihat Diary Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun