Mohon tunggu...
Ari Budiyanti
Ari Budiyanti Mohon Tunggu... Guru - Lehrerin

Sudah menulis 3.000 artikel berbagai kategori (Fiksiana yang terbanyak) hingga 20-12-2024 dengan 2.392 highlights, 17 headlines, 112.449 poin, 1.133 followers, dan 1.315 following. Menulis di Kompasiana sejak 1 Desember 2018. Nomine Best in Fiction 2023. Masuk Kategori Kompasianer Teraktif di Kaleidoskop Kompasiana selama 4 periode: 2019, 2020, 2021, dan 2022. Salah satu tulisan masuk kategori Artikel Pilihan Terfavorit 2023. Salam literasi 💖 Just love writing 💖

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan Pilihan

Pilih Sekolah dan Kampus Itu Harus Bagaimana? (Sebuah Tanya dalam Kenangan)

11 Januari 2021   16:50 Diperbarui: 11 Januari 2021   16:55 1046
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Berfoto di depan UNAIR. Dokpri

Pengumuman diberikan dan saya diberi kesempatan memilih oleh Bapak, mau masuk UGM program D3 Kehutanan atau D3 Kedokteran Hewan. Karena keduanya saya diterima. Akhirnya saya pilih D3 Kehutanan. 

Entah apa yang Bapak perbincangkan pada saat hendak membayar uang kuliah. Bapak mengajak saya pulang dan minta menunggu hasil pengumuman UMPTN saja. Nanti kalau tidak diterima, baru kembali ke UGM untuk ambil D3 saja. 

Saya menurut saja. Meski saya sempat kecewa. Saya sudah merasa senang dan bangga melihat kampus UGM, Fakultas Kehutanan. Adem, sejuk dan segar karena banyak pepohonan. 

Sebagai anak, saya pun patuh pada anjuran Bapak. Sampai akhirnya pengumuman UMPTN pun tiba, saya ternyata diterima di Universitas Negri di Surabaya. Program Studi Sarjana, bukan D3. Bapak dan Ibu langsung meminta saya ambil itu saja.

Berfoto di depan UNAIR. Dokpri
Berfoto di depan UNAIR. Dokpri
Akhirnya saya menghabiskan masa belajar saya di Universitas Airlangga (Unair) di Surabaya. Saya tetap mempelajari hal-hal yang saya sukai di sana. Tentu saja sesuai bidang minat saya. Saya belajar pogram studi Biologi.

Bahkan pada saat skripsi, saya bisa ambil bidang yang amat saya sukai. Kultur Jaringan Tanaman. Masuk dalam biotekhnologi. Senang sekali rasanya. Apa yang saya impikan dan bayangkan terwujud.

Saya memang sejak dulu sangat ingin belajar tekhik kultur jaringan pada tanaman. Saya melakukan penelitian terhadap pohon jati emas.

Bahagia saya tidak kepalang bisa belajar di Universitas Negri sesuai bidang minat saya. Orang tua berusaha memenuhi biaya yang dibutuhkan. Kakak-kakak saya juga banyak terlibat membantu Bapak dan Ibu hingga saya selesai kuliah. 

Sekali lagi, peran orang tua saya di sini adalah memfasilitasi anak untuk pendidikan yang terbaik bagi masa depannya.

Kalau boleh jujur, saya ingin sekali jadi peneliti yang kerja di laboratorium. Sepertinya keren. Namun jelang akhir perkuliahan, saya banyak mengikuti aneka seminar pendidikan dan membaca buku-buku pendidikan.

Akhirnya, menjadi guru adalah pilihan hidup saya. Ini panggilan hidup yang saya responi sampai sekarang. Saya bersyukur kepada Tuhan untuk orang tua yang memberikan prioritas utama pada pendidikan saya, anak perempuannya. 

Itu kisah saya, terkenang masa lalu ketika hendak memilih sekolah dan kampus untuk pendidikan. Semoga kisah ini menginspirasi pembaca. Prioritaskan untuk memilih sekolah atau kampus yang berkualitas dan sesuaikan dengan kemampuan keuangan keluarga. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun