Kondisi bangsa Indonesia sampai saat ini masih saja dilanda pandemi Covid-19. Ada begitu banyak laporan mengenai total jumlah pasien yabg positif Covid. Ini sungguh menyedihkan dan memprihatinkan.Â
Harapan utama saya di tahun ini sunghuh sangat sederhana. Saya ingin tetap sehat. Itu saja. Ada banyak hal indah terlewatkan jika kita tidak dalam kondisi sehat. Begitu juga biaya hidup akan membeludak saat kita sakit-sakitan.Â
Hal tersebut sungguh tidak menyenangkan. Karena itulah saya berdoa pada Tuhan agar tahun ini diberi kelimpahan kesehatan. Pun tahun-tahun selanjutnya. Saya pun berharap rekan-rekan pembaca selalu sehat.
Berkaitan dengan kesehatan, untuk saat ini, hal penting yang harus saya lakukan adalah mengelola stress. Pandemi membuat banyak kegiatan sehari-hari dibatasi. Sebisa mungkin mengurangi bepergian ke luar rumah. Semua pekerjaan di kerjakan dari rumah.
Jujur, ini meningkatkan kasar stress pada diri saya. Mengapa bisa demikian? Sangatlah tidak mudah jika harus berada di rumah terus menerus setiap hari untuk mengajar. Saya adalah seorang guru. Bagaimanapun pertemuan tatap muka dengan siswa di sekolah sangat saya rindukan.
Ketika saya harus mengajar dari rumah, ada banyak sekali perubahan yang harus saya alami. Saya hanya bisa bertatap muka dengan siswa melalui aplikasi zoom. Kadang juga video call melalui whatshaap aplication.
Pertemuan dengan rekan kerja, sahabat dan keluarga juga sama. Semua dilakukan online. Saya tinggal terpisah dari keluarga besar karena harus mengajar di kota lain. Saya jiga tidak bisa bertemu dengan rekan kerja karena kebijakan work from home atau bekerja dari rumah.Â
Mau tidak mau, semua kondisi itu bisa meningkatkan kadar stress saya. Jika tidak bisa mengelola stress dengan baik, bisa menimbulkan kelelahan emosi. Pada akhirmya bisa menyebabkan penyakit.Â
Ini harus saya hindari. Saya ingin tetap sehat. Meskipun beban pekerjaan dan relasi sosial berubah total sejak pandemi, semua harus dijalani dengan senang dan ikhlas.Â
Hal-hal yang saya lakukan untuk mengurangi stress selama pandemi diantaranya adalah:
1. Refresing pikiran dengan menulis
2. Refreshing pikiran dengan relasi sosial melalui group penulisan
Menulis untuk saya adalah hal yanh sangat menarik. Bisa menulis artikel, puisi, cerpen dan lain-lain. Saya menulis di Kompasiana sungguh untuk menyegarkan pikiran. Beban stress kehidupan bisa berkurang dengan menulis.
Saya menulis apa saja yang saya ingin tulis. Saya mengikuti kata hati. Tak pernah saya berusaha memaksakan diri untuk menulis secara khusus hal-hal yang sedang hits atau viral. Yang tepenting ada kesuaian tema dengan hati saya.
Jika saya menulis dengan target-targetatau aturan khusus, ini membuat saya malah tambah stress. Saya jadi tidak bisa lagi menikmati menulis. Ini tidak baik untuk saya. Menulis itu harus bisa dinikmati sepenuh hati.
Selanjutnya, saya cukup aktif di beberapa group kepenulisan atau sebutlah komunitas menulis secara online. Mulai dari group Komunitas Penulis Berbalas, Secangkir Kopi Bersama, Komunitas Sajak Indonesia dan Inspirasiana.
Banyak percakapan ringan di group-group tersebut yang membuat saya terinspirasi untuk menulis. Semangat saya berliterasi juga terjaga. Jujur, ini bisa menurunkan tingkat stress saya.Â
Dengan demikian, kesehatan saya bisa tetap terjaga. Itu pengamatan saya pada diri sendiri. Tanpa ada komunitas penulis, saya akan merasa sendirian di dunia literasi.
Mungkin ini sepertinya aneh bagi beberapa orang. Tapi itulah cara saya mengelola stress selama pandemi berlangsung. Saya konsisten menulis.Â
Jika anda ingin tahu cara lain menjaga kesehatan di tengah pandemi, tunggu ya artikel berikutnya yang akan saya tayangkan besok pagi, 4 Januari 2021. Stay tune di akun saya ya.
Jadi harapan saya di tahun 2021 sangatlah sederhana, tetap sehat. Kalau Anda?
Salam sehat
Salam literasi
..
Written by Ari Budiyanti
3 Januari 2021
Artikel ke 1249
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H