Mohon tunggu...
Ari Budiyanti
Ari Budiyanti Mohon Tunggu... Guru - Lehrerin

Sudah menulis 2.953 artikel berbagai kategori (Fiksiana yang terbanyak) hingga 27-10-2024 dengan 2.345 highlights, 17 headlines, 111.175 poin, 1.120 followers, dan 1.301 following. Menulis di Kompasiana sejak 1 Desember 2018. Nomine Best in Fiction 2023. Masuk Kategori Kompasianer Teraktif di Kaleidoskop Kompasiana selama 4 periode: 2019, 2020, 2021, dan 2022. Salah satu tulisan masuk kategori Artikel Pilihan Terfavorit 2023. Salam literasi 💖 Just love writing 💖

Selanjutnya

Tutup

Hobby Pilihan

[Event Semarkutiga] Pandemi dan Empat Tips Menemukan Ide Menulis Puisi

25 November 2020   06:00 Diperbarui: 25 November 2020   11:52 360
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Saya sebagai salah satu pencinta lingkungan, juga mengingat Peringatan Hari Cinta Puspa dan Satwa Nasional pada tanggal 5 November 2020. Bahkan ada 3 puisi yang saya tulis dengan tema ini, yaitu dengan mengangkat ikon satwa Rusa Timor dan Ikon puspa yaitu Kecombrang. 

Ketiga puisi saya berjudul: Kecombrang Si Puspa Tersayang, Rusa Timor Semoga Lestari dan Puspa Satwa dan Ketahanan Pangan Indonesia.

dokpri
dokpri
3. Kejadian-kejadian di lingkungan sekitar

 Beberapa waktu lalu kampung saya mengalami musibah. Banjir besar di area Kabupaten Cilacap dan melanda cukup banyak desa. Ada keresahan mendalam karena keluarga saya masuk dalam korban banjir. Banjirnya tidak main-main. rumah Ibu, dan kedua kakak saya di kampung kemasukan air banjir cukup tinggi di dalam rumah. Ada banyak kerugian material. Demikian juga penduduk sekitar. 

Bencana alam ini meresahkan hati saya dan membuat saya menuangkan keresahan saya dalam berpuisi. Ini salah satunya:  Genangan air warna coklat bisakah kau pergi lebih cepat. Kesedihan kita bisa juga kita tuangkan menjadi puisi. 

Ada banyak kejadian di sekitar kita yang bisa menjadi ide menulis puisi. Anda bisa tambahkan di kolom komentar. 

4. Topik Pilihan Kompasiana

Kompasiana secara berkala memberikan topik pilihan. Saya menggunakan kesempatan untuk mencoba berpuisi sesuai topik pilihan. Jujur ini tidak mudah, tapi ternyata bisa. Saya tidak menyangka, topik pilihan ini membuat saya semakin berkembang dalam hal menulis puisi. Sebagai contoh, topik pilihan tentang kenangan Kompasianival, saya sudah menulis tiga puisi. 

dokpri
dokpri
Untuk tema fiksi teenlit, saya menulis puisinya juga. Salah satunya berjudul Ketika Remaja Jatuh Cinta. Ada banyak ide yang bisa kita peroleh juga dari topik pilihan. Tinggal menyesuaikan dengan minat Anda. Berpuisi itu mudah jika kita mau mulai mencobanya. Jadi jangan cemas akan kehilangan ide.

dokpri
dokpri
Tulisan ini saya buat untuk mengikuti event semarkutiga, dengan tema hobi di saat pandemi yang memberi manfaat. Hobi saya menulis puisi semakin berkembang pesat akhir-akhir ini. Pandemi mungkin bisa seolah membatasi aktivitas saya di luar ruangan. Kondisi tidak lagi sama seperti dulu. Namun pandemi tidak boleh membatasi kreativitas kita pula. Semoga tulisan ini bermanfaat dan menginspirasi.

Mari terus berkarya bagi nusa dan bangsa. Saya memilih jalur literasi untuk berkiprah bagi masa depan Indonesia. Indonesia bisa, bersama kita membangunnya. Ini tanah pertiwi kita, maka kita pula yang harus menjaganya. Mari cintai Indonesia dengan karya nyata yang positif membangun negri. Salam literasi

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Hobby Selengkapnya
Lihat Hobby Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun