Mohon tunggu...
Ari Budiyanti
Ari Budiyanti Mohon Tunggu... Guru - Lehrerin

Sudah menulis 2.953 artikel berbagai kategori (Fiksiana yang terbanyak) hingga 27-10-2024 dengan 2.345 highlights, 17 headlines, 111.175 poin, 1.120 followers, dan 1.301 following. Menulis di Kompasiana sejak 1 Desember 2018. Nomine Best in Fiction 2023. Masuk Kategori Kompasianer Teraktif di Kaleidoskop Kompasiana selama 4 periode: 2019, 2020, 2021, dan 2022. Salah satu tulisan masuk kategori Artikel Pilihan Terfavorit 2023. Salam literasi 💖 Just love writing 💖

Selanjutnya

Tutup

Hobby Pilihan

[Event Semarkutiga] Pandemi dan Empat Tips Menemukan Ide Menulis Puisi

25 November 2020   06:00 Diperbarui: 25 November 2020   11:52 360
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Pandemi sudah berlangsung sangat lama. Waktu terjadinya pandemi sudah lebih dari satu semester. Berbagai aktivitas menjadi terbatas. Salah satunya terbatas pula dalam bepergian. 

Mengeluh tidak akan menyelesaikan masalah. Pandemi tidak akan berlalu hanya dengan gerutuan kita. Satu-satunya cara tetap saja mengisi hari-hari kala pandemi dengan hal-hal mengisnspirasi. Setidaknya itu pilihan saya.

Saya memang suka menulis. Pandemi memaksa saya semakin banyak waktu untuk tinggal di rumah. Sekolah tempat saya mengajar sudah lama memberlakukan kebijakan bekerja dari rumah atau work from home. Bekerja dari rumah memang penuh tantangan, tapi harus tetap dijalani dengan senang.

Pekerjaan memang tetap menjadi hal utama yang saya prioritaskan. Kala penat melanda, biasanya saya akan mengalihkan aktivitas sejenak pada hobi saya yaitu menulis puisi. Berbagai tema saya pilih untuk dijadikan puisi. Tidak hanya tentang saya sendiri namun juga mengenai lingkungan sekitar.

Ini beberapa tips dari saya untuk menemukan tema puisi:

1. Membaca KBBI

Saya mencoba berpuisi dengan cara berbeda. Saya menggunakan kosakata baru yang jarang digunakan. Saya mendapatkannya dengan membaca KBBI (Kamus Besar bahasa Indonesia). Selain berpuisi, saya juga memperkaya kosakata Bahasa Indonesia. 

Beberapa kosakata saya dapatkan juga dari salah satu rekan kompasianer yaitu Pastor Bobby Steven, MSF. Akun Kompasiananya adalah Ruang Berbagi yang tahun ini menjadi salah satu nomine kategori Best in Opinion. Beliau memang salah satu penggiat literasi yang artikelnya banyak memberi ilmu baru untuk saya di dunia tulis menulis.  Awalnya, ide berpuisi dengan membaca KBBI adalah dari Beliau.

dokpri
dokpri
Bertepatan dengan bulan Bahasa pada Oktober 2020, saya mempersembahkan 12 puisi dengan kosakata yang saya baca dari KBBI. Anda bisa membaca puisi-puisi saya dalam link berikut ini. Kosakata tersebut adalah sempadan, senarai, semenjana, puspa, netra, buah pena, jeri, kejerian, kadera, kahwa, kahwaji, karim, kelasah, mengensel, dan kataklisme. Buka KBBI ya kalau ingin tahu artinya.  

2. Peringatan Hari Besar Nasional dan Internasional

Ada beberapa puisi yang saya buat mengikuti tema hari besar Nasional dan Internasional. Sebagai contoh pada hari Ayah yang diperingati tanggal 12 November 2020, saya membuat beberapa puisi tentang Ayah. Dua diantaranya berjudul Puisi untuk Ayah Sang Pahlawan dalam Keluarga dan Ayah, aku tidak bisa menabung bulan ini.

dokpri
dokpri
Pada hari pahlawan saya juga menulis puisi khusus hari Pahlawan. Berikut ini puisi saya: Pahlawan Masa Kini Giat Melawan Pandemi. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Hobby Selengkapnya
Lihat Hobby Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun