Mohon tunggu...
Ari Budiyanti
Ari Budiyanti Mohon Tunggu... Guru - Lehrerin

Sudah menulis 2.953 artikel berbagai kategori (Fiksiana yang terbanyak) hingga 27-10-2024 dengan 2.345 highlights, 17 headlines, 111.175 poin, 1.120 followers, dan 1.301 following. Menulis di Kompasiana sejak 1 Desember 2018. Nomine Best in Fiction 2023. Masuk Kategori Kompasianer Teraktif di Kaleidoskop Kompasiana selama 4 periode: 2019, 2020, 2021, dan 2022. Salah satu tulisan masuk kategori Artikel Pilihan Terfavorit 2023. Salam literasi 💖 Just love writing 💖

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Menyapu Rindu di Sudut Kalbu

31 Oktober 2020   15:58 Diperbarui: 31 Oktober 2020   16:10 211
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik


Sendiri menghayati kenangan lama yang menggelegak tetiba di kepala
Satu persatu kisah kebersamaan kita
Telah menjadi sebuah rangkaian nada indah memesona
Tak satu pun kuingat ada rasa kecewa dalam rasa

Entah mengapa kau yang selalu mampu menemukan cara
Kau yang tahu bagaimana lembut berbahasa
Kau yang mengerti segala mimpi yang menggelora di jiwa
Kau yang setia memberi dorongan membangkitkan asa

Bahwa mimpi kan teraih
Bahwa asa tak akan beralih
Bahwa selalu ada penyemangat dalam doa
Bahwa ada selalu cinta

Kau kini begitu jauh dari tatapan mata
Tak ada lagi kata tersampaikan seperti masa-masa bersama
Mungkinkah ini seperti apa yang orang kata
Bahwa semua akan ada waktunya

Kini aku hanya bisa menumpuk rasa
Dalam kehangatan di sudut hati membiru
Betapa ini tak pernah mudah ternyata
Menyapu rindu di sudut kalbu

...
Written by Ari Budiyanti
#PuisiHatiAriBudiyanti
31 Oktober 2020

Artikel ke 1126

#BulanBahasa

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun