Mohon tunggu...
Ari Budiyanti
Ari Budiyanti Mohon Tunggu... Guru - Lehrerin

Sudah menulis 3.000 artikel berbagai kategori (Fiksiana yang terbanyak) hingga 20-12-2024 dengan 2.392 highlights, 17 headlines, 112.449 poin, 1.133 followers, dan 1.315 following. Menulis di Kompasiana sejak 1 Desember 2018. Nomine Best in Fiction 2023. Masuk Kategori Kompasianer Teraktif di Kaleidoskop Kompasiana selama 4 periode: 2019, 2020, 2021, dan 2022. Salah satu tulisan masuk kategori Artikel Pilihan Terfavorit 2023. Salam literasi 💖 Just love writing 💖

Selanjutnya

Tutup

Hobby Pilihan

Oktober Ceria, Bulan Bahasa, dan Kompasiana yang Memberi Bahagia

6 Oktober 2020   22:15 Diperbarui: 7 Oktober 2020   16:55 446
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi: nearsay.com

Kompasiana, terimakasih ya, awal bulan Oktober ini saya dapat berita gembira lagi. Saya bahagia karena mendapat K-Rewards lagi. Ini bulan ketujuh buat saya. 

Jumlah pembaca yang ditunjukkan pada laporan K-Rewards, juga yang terbanyak di bulan September. Saya mengetahuinya di awal Oktober ini. Karena itulah saya memberi judul Oktober ceria. Setidaknya, perolehan K-Rewards membuat saya gembira. 

Saya harap sepanjang bulan ini juga saya bisa menjalani dalam keceriaan lainnya. Apakah Anda sudah cek akun Kompasiana masing-masing? Pengumuman K-Rewards sudah muncul di akun Anda. 

Jika Anda dapat K-Rewards, saya ikut senang bersama Anda. Seandainya pun Anda tidak dapat K-Rewards, saya harap tidak membuat Anda terlalu sedih. Saya juga pernah mengalaminya. 

Tetaplah menulis dengan konsisten. Itu prinsip saya selama ini dan saya lakukan dengan setia.

Jelang tahun kedua di Kompasiana, saya baru bisa merasakan K-Rewards. Sekitar 7 bulan ini, secara berturut-turut saya dapat K-Rewards. Terimakasih Kompasiana yang sudah memacu semangat saya dalam menulis. 

Ini yang saya sudah lakukan selama 7 bulan terakhir. Selain saya menulis di Kompasiana setiap hari, saya juga aktif membagikan karya saya di media sosial. Rekan-rekan pembaca juga tahu, tulisan saya paling banyak adalah fiksiana, puisi. 

Jika inspirasi dan kemauan hadir, saya bisa menulis 2 sampai 3 puisi sehari. Saya juga pernah sampai menulis 4 puisi dalam sehari. Selain itu, puisi-puisi ini saya bagikan di beberapa group facebook bagi para penulis dan pembaca karya puisi. 

Saya juga bagikan lewat akun medsos saya yang lain, seperti tweeter, line, linkedIn, dan instagram. Jadi saya tidak diamkan saja puisi saya. Saya hanya membagikan saja. Perkara apakah orang akan baca atau tidak, itu sudah di luar kendali saya. 

Karya puisi saya di berbagai platform selalu saya beri label dan tagar #PuisiHatiAriBudiyanti. Saya juga membuat page di facebook dengan nama yang sama. Ternyata itu sangat berpengaruh. Orang-orang mulai mengenal karya puisi saya.

Saya pernah mendapati ada orang yang pasang status di instagram dengan menuliskan puisi saya. Bahkan nama saya sebagai penulis dicantumkan  dan tagar Puisi Hati Ari Budiyanti juga disematkan. Alangkah senangnya saya.

Dokpri
Dokpri
K-Rewards bulan ini mengejutkan saya karena nilainya hampir mendekati Rp. 200.000,00. Ini pengalaman baru buat saya. Total jumlah perolehan view pembaca bulan September mencapai 9 k. Buat saya, si penulis setia kanal fiksiana, ini hal menarik dan luar biasa.

Apakah saya hanya menulis puisi saja? Tentu tidak. Saya merasa bahagia karena bulan September lalu ada topik pilihan tentang merawat tanaman hias. Sebagai pencinta bunga dan aktivitas berkebun, saya menulis kisah saya merawat beberapa tanaman bunga.

Setidaknya ada sekitar 6 artikel dengan tema berkebun yang saya tulis di Kompasiana. Apakah setelah itu saya diamkan artikel tersebut? Tidak.

Saya bagikan kisah-kisah berkebun saya di media sosial. Saya bergabung juga di beberapa group facebook yang bertemakan tanaman hias. Saya bagikan alamat tautan artikel saya di sana.

Tapi, maafkanlah saya rekan-rekan Kompasianer jika saya agak jarang berkunjung ke artikel Anda akhir-akhir ini. Itu karena topik pilihan yang sempat membuat saya menahan diri buka Kompasiana. 

Bertebaran kisah-kisah fiksi horor memuat gambar-gambar seram, ini membuat saya merasa tidak nyaman untuk berkeliling di Kompasiana yang bisa saya sebut sebagai taman kata. Jadi jika saya tidak hadir di kisah-kisah horor yang rekan-rekan tulis, maafkan ya. 

Selera topik pilihan kita berbeda. Tidak apa kan, kalau kita punya beda selera? Nanti kalau sudah mereda aliran artikel fiksi horornya, saya akan berselancar lagi di Kompasiana. Tunggu ya. 

Apa kaitannya Oktober yang saya sebut dengan Oktober ceria? Bulan Bahasa yang diperingati selama bulan Oktober ini, membuat saya terinspirasi untuk mencoba berpuisi dengan menggunakan beberapa kosakata baru. Ini juga membuat saya bahagia dan ceria di bulan Oktober.

Ide ini terinspirasi oleh Pastor Bobby Steven MSF (Ruang Berbagi) yang mengirimi saya tiga kosakata dari KBBI. Terimakasih untuk kosakata baru buat saya. Beliau memang selalu menginspirasi dunia literasi. Salam salut dan hormat saya.

Tiga kosakata yang saya dapat adalah sempadan, senarai dan semenjana. Anda bisa cek arti ketiga kata tersebut di Kamus Besar Bahasa Indonesia. Dari ketiga kosakata tersebut tercipta tiga puisi baru. 

Judulnya adalah: Di Sempadan Langit Siang Ini, Kau Ada di Senarai Rinduku dan Hanya Semenjana (Jangan Memuja). Anda bisa baca ketiga puisi itu di akun Kompasiana saya.

Entah mengapa, dari ketiga kata tersebut saya paling suka kata semenjana yang artinya sedang atau biasa. Meskipun puisi tersebut tidak mendapat label pilihan editor, tapi saya menyukai puisi saya ini.

Selain itu, saya menggabungkan ketiga kosakata tersebut dalam satu puisi baru.

Dokpri
Dokpri
Judul puisinya adalah Menghitung Hujan di Hatiku.  Berikut ini saya tuliskan sebagian isi puisi, yang pernah tayang juga di Kompasiana. Kalau mau baca lengkapnya, Anda bisa baca di tautan berikut.

....

Menghitung Hujan di Hatiku


Mendung yang menghias cakrawala
Sepanjang hari ini seolah berpindah semua
Ke dalam sanubari yang sedang meredup
Oleh banyaknya peribahasa pergumulan rasa yang berdegub

Rintik hujan yang telah menitik
Menderas hingga basah semua permukaan tanah
Yang nampak pada sempadan mata 

Sepasang netra yang sedang berkaca-kaca

...

Written by Ari Budiyanti
#PuisiHatiAriBudiyanti
4 Oktober 2020

Artikel ke 1075

....

Kosakata:
Sempadan = batas
Semenjana = sedang/biasa
Netra = mata
Senarai = daftar
Puspa = bunga

....

Ini pengalaman menarik buat saya. Membuat puisi dengan kosakata yang berbeda dari biasanya. Saya juga mulai mencari-cari di KBBI dan Tesaurus tentang kosakata lain yang jarang saya pakai. 

Saya menemukan kata jeri yang artinya takut dalam KBBI. Saya juga mendapati kata kejerian yang merupakan sinonim dari kata horor atau ketakutan. Anda bisa temukan di Tesaurus Bahasa Indonesia.

Wah pas sekali dengan topik pilihan di Kompasiana. Saya pun mencoba menuliskan kegundahan hati saya dalam dua puisi. Judul puisinya adalah Jangan Ada Kejerian di Antara Kita dan Mengapa Tebarkan Kejerian.

Itu adalah dua puisi terbaru saya dengan kosakata jeri dan kejerian. 

Ini adalah salah satu cara saya mengisi Bulan Bahasa di Indonesia. Mempelajari kosakata baru dalam Bahasa Indonesia. Kalau Anda, bagaimana caranya memperingati bulan bahasa 2020 ini? Bagikan ya di kolom komentar. Saya juga ingin tahu cara rekan Kompasianer merayakan Bulan Bahasa.

Mari kita bersama giat berliterasi di bulan Oktober ceria. Mari memperingati Bulan Bahasa dengan lebih mencintai Bahasa Indonesia. Dan, jangan lupa bahagia.

Kompasiana ikut ambil bagian untuk memberikan rasa gembira di hati saya karena sudah menyediakan ruang bagi saya untuk menuliskan semuanya ini. 

...

Salam literasi

Salam Bulan Bahasa

Salam cinta Bahasa Indonesia

...

Written by Ari Budiyanti

6 Oktober 2020

Artikel ke 1079

#BulanBahasa

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Hobby Selengkapnya
Lihat Hobby Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun