Bunga Brunai, yang juga dikenal sebagai Euphorbia, adalah salah satu jenis tanaman hias yang banyak kita jumpai di rumah-rumah. Tanaman ini sudah menjadi sangat familiar dan terkenal.
Meskipun demikian, tanaman ini juga pernah masuk dalam golongan tanaman mahal pada masanya. Sama seperti tanaman hias Gelombang Cinta, yang sekarang sudah memudar namanya. Hampir semua orang juga punya banyak tanaman hias gelombang cinta.
Ada satu kenangan manis di masa lalu, sebelum tahun berpulangnya Bapak saya, sebelum 2007. Teman-teman kantor Bapak datang berkunjung dari Cilacap. Lalu beberapa melihat koleksi bunga Euphorbia yang ditanam kakak perempuan saya.Â
Bapak, memang suka berbagi tanaman pada teman-teman. Berbeda dengan kakak perempuan saya yang sempat merasa berat hati karena koleksi Euphorbia masih sedikit dan kecil-kecil. Apalagi tergolong tanaman mahal pada waktu itu.
Bapak tahu, kalau tanaman itu milik kesayangan anaknya dan bukan milik Bapak sendiri. Jadi Bapak memberikan uang pengganti untuk tanaman kakak saya. Meskipun kakak saya tidak pernah memintanya. Bapak mengajari saya tentang bagaimana menghargai milik orang lain.Â
Beliau memang sangat bijaksana. Bapak juga lah yang mengajari anak-anaknya mencintai bunga-bunga dengan cara menanam, merawat dan memelihara di halaman rumah. Baik halaman depan, samping dan belakang rumah.
Caranya mudah sekali. Anda cukup memotong cabang pada tanaman induk lalu menancapkannya pada media tanam yang baru. Saya telah mencoba beberapa ukuran cabang. Semuanya bisa tumbuh asal tepat perawatannya.
Tanaman ini suka panas namun juga jangan dibiarkan kekeringan karena kurang air. Kita harus tetap menyirami tanaman baru. Saya biasanya menyirami tanaman ini satu kali saja dalam sehari dan rutin.
Mari kita bahas mengenai duri yang menyelimuti batang tanaman ini. Durinya sangat tajam di sepanjang batang dari pangkal sampai ujung tanaman. Daunnya yang rimbun bisa menutupi duri pada batang. Jika Anda tidak tahu, bisa tertusuk durinya dan pasti pegal sampai berdarah.
Meskipun begitu, duri-duri ini diciptakan Tuhan dengan maksud khusus. Boleh dibilang sebagai pertahanan diri tanaman dari lingkungan sekitar. Jika ada yang berniat mengganggu, duri ini siap melindungi. Mungkin seperti itu.
Jika Anda pernah mengamati bunga ini lebih dekat, Anda akan melihat keindahannya lebih nyata dan jelas. Itu yang sering saya lakukan yaitu mengamati bunga lebih dekat
Kenapa saya menulis bunga berujung pada refleksi kehidupan ya? Entahlah, saya memang suka mengamati bunga-bunga dan alam sekitar untuk lebih menanamkan rasa syukur diri pada Sang Khalik. Bagaimana dengan Anda?
..
Semoga artikel sederhana ini bisa berguna bagi rekan pembaca
Written by Ari Budiyanti
21 September 2020
Artikel ke 1053
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H