Mohon tunggu...
Ari Budiyanti
Ari Budiyanti Mohon Tunggu... Guru - Lehrerin

Sudah menulis 2.953 artikel berbagai kategori (Fiksiana yang terbanyak) hingga 27-10-2024 dengan 2.345 highlights, 17 headlines, 111.175 poin, 1.120 followers, dan 1.301 following. Menulis di Kompasiana sejak 1 Desember 2018. Nomine Best in Fiction 2023. Masuk Kategori Kompasianer Teraktif di Kaleidoskop Kompasiana selama 4 periode: 2019, 2020, 2021, dan 2022. Salah satu tulisan masuk kategori Artikel Pilihan Terfavorit 2023. Salam literasi 💖 Just love writing 💖

Selanjutnya

Tutup

Ramadan Pilihan

Putri Salju dan Sagu Keju, Kue Kering Nomor Satu di Kalbu

15 Mei 2020   23:15 Diperbarui: 16 Mei 2020   00:02 772
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Lebaran sebentar lagi, aneka kue kering sudah mulai banyak dipasarkan. Apa kue kering kesukaan Anda dan keluarga? Sudah banyak kue kering yang Anda persiapkan untuk menyambut Lebaran? Atau mungkin banyak dari Anda yang sudah membuat sendiri aneka kue kering itu?

Saya dan keponakan mempunyai pilihan sama, kuker Putri Salju dan sagu keju. Saya masih ingat di suatu kesempatan, ketika ada persediaan kuker Putri Salju dan Sagu Keju, hampir habis setiap isinya oleh keponakan saya. Ternyata doyan sekali.

Dokpri. Makan kuker putri salju dan sagu keju
Dokpri. Makan kuker putri salju dan sagu keju
Terlebih waktu itu kuker tersebut buatan salah satu kenalan dekat saya. Rasanya pasti terjamin. Lalu di kesemapatan lain ada kuker nastar nanas. Itupun menjadi salah satu kuker kegemaran keponaka saya yang lainnya. Kuker ini menjadi pilihan camilan kesukaan dari anak-anak hingga orang dewasa.

Ini mengingatkan saya pada masa kecil. Setiap kali menjelang Lebaran, Almarhum Bapak saya selalu membawa bingkisan Lebaran dari kantor yang berisi aneka kue, sirup, kopi, buah kaleng dan lain-lain. Ada satu biskuit yang juga jadi kegemaran kami sekeluarga. Saya bilang biskuit enak. Bahkan sampai sekarang, setelah Bapak tidak bersama kami lagi, biskuit terebut masih juga sering kami beli menjelang Lebaran.

Terkadang kue kering tidak hanya dibeli karena praktis dan tahan lama. Namun ada kalanya kue kering dan biskuit atau aneka makanan lain dibeli karena mempunyai memori yang indah bagi keluarga. Saya rasa ini menarik untuk direnungkan.

Bagi saya pribadi ada biskuit yang menjadi favorit karena rasanya yang enak dan sudah dikonsumsi semenjak masih kecil. Tanpa sadar, kenangan rasa yang terpatri dari kecil membuat kue kering atau biskuit itu menjadi favorit sepanjang masa. Mungkin juga karena tektur lembut pada beberapa jenis kuker seperti nastar menjadi pilihan tepat untuk anak-anak dan usia lanjut.

Kenangan lainnya adalah keponakan saya yang waktu itu masih balita. Dia terlihat sangat menggemari musik sejak kecil. Dia bukan hanya makan kue kering namun juga mengincar tempatnya. Lalu dijadikan drum yang dimainkan dengan dipukul-pukul pakai tangan.

Anda bisa bayangkan betapa ramainya suasana rumah. Setiap kali lihat tempat kue kering yang kosong, inginnya dijadikan alat musik mainan. Kadang sampai kami terpaksa harus menyembunyikan alat musik mainan dari tempat kue kering ini.

Bermain alat musik dari wadah bekas biskuit. Dokpri
Bermain alat musik dari wadah bekas biskuit. Dokpri
Itulah aneka kisah seru saya dan keluarga terkait kue kering. Yang bikin cemas, terkadang Lebaran belum tiba namun persediaan kue kering telah habis dimakan sendiri oleh anggota keluarga. Apakah Anda pernah mengalami hal ini? Mau tidak mau. Terpaksa beli lagi persediaan kuker untuk berjaga-jaga. Jangan sampai saat Lebaran tiba da nada kunjungan dari tetangga atau sanak saudara, hanya tinggal kuker beberapa butir di dalam wadahnya.

Dokpri. Makan sagu keju kuker favorit
Dokpri. Makan sagu keju kuker favorit

Inilah yang membuat bisnis kue kering melonjak tajam saat menjelang hari raya Idul Fitri. Atau Anda juga salah satu pebisnis kue kering? Semoga usaha Anda dapat banyak pemasukan ya menjelang Lebaran ini. Itu doa saya untuk Anda sekalian.


Meskipun pada musim ini pandemi Covid-19 masih berlangsung, da nada kemungkinan penurunan jumlah kunjungan rumah, saya yakin kue kering masih tetap di sediakan di rumah-rumah. Setidaknya untuk dikonsumsi keluarga. Menikmati kebersamaan sambil bercengkerama dan makan camilan kue kering terasa indah. Mungkin ini sebuah tradisi kecil di rumah kami. Bagaimana pengalaman Anda?

Selamat menikmati kebersamaan dengan keluarga. Salam damai

...

Written by Ari Budiyanti
15 Mei 2020

Artikel ke 19 samber thr 2020

*Kuker=kue kering

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ramadan Selengkapnya
Lihat Ramadan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun