Hari telah senja lagi. Salah satu kegiatan saya adalah menagamati aneka satwa yang mengunjungi halaman depan rumah. Pephonan tinggi berselingan dengan aneka tanaman bunga yang kami tanam di depan rumah ternyata mengundang banyak satwa kecil mendatangi halaman rumah kami dengan setia.
Ada banyak burung kecil yang sering yang hinggap di pepohonan depan rumah. Pohon puring kuning, pohon cemara, pohon beringin, pohon mangga, pohon sikas dan atap rumah menjadi tempat hinggap idaman mereka.
Pohon puring kuning ini mempunya batang yang relatof kecil dengan dahan yang banyak dan ranting kecil-kecil. Daunnya yang rimbun menjadi tenpat yang nyaman untuk bersembunyo burung kecil. Sumber kicauannya pun menjadi pemecah heningnya suasana senja.
Di balik rimbunnya pohon puring ini, mereka juga membuat sarang. Terkadang mereka saling berkejaran dan terbang tinggi menuju puncak pohon cemara.Ada tiga pohon cemara besar di halaman depan rumah. Mereka pun banyak membuat sarang di kedua pohon cemara ini. Kalau beruntung, saya bisa melihat banyak burung sekalian hinggap di dahan dan ranting pohon ini. Namun karena tingginya pohon dan keterbatasaan kamera HP saya maka tidak selalu mendapatkan foto bagus.
Beberapa tahun lalu saya sempat memotret 5 ekor burung cemara langsung di puncak pohon. Indah sekali.
Pohon cemara pun dijadikan tempat mereka membangun sarangnya. Ini dia salah satunya, yang sempat terambil fotonya oleh saya.
Kadang saat mereka hinggap di kabel listrik yang ada di dekat pohon cemara. Kadang mereka hinggap sendirian ada kalanya berdua.
Kadang mereka berjauhan, pun terkadang saling berdekatan
Bukan saja di pohon cemara dan kabel listrik. Saya juga mendapati burung di atas batang pohon mangga. Lihat foto berikut.
Putaran terbang lainnya adalah ke tanaman sikas yang tak jauh dari pohon mangga dan pohon puring.
Apakah Anda tahu tanaman Sikas? Ini dia foto tanaman sikas kami.
Pohon ini mempunyai daun yang tajam. Kecil-kecil namun bisa menusuk dan membuat Anda terluka. Namun buring-buring kecil mempunyai ketrmpilan khusus. Mereka tidak ragu untuk masuk di antara daun-daun dan membuat sarang di sana.Â
Ini dia sarang burung di tanaman sikas
Bukan hanya itu, daun-daun yang relatif kecil inipun per helainya tidak jadi alasan untuk tidak disinggahi burung-burung kecil. Mereka bahkan bisa berdiri di atas sehelai daun sikas. Saya pernah satu kali mengabadikannya beberapa tahun lalu.
alam semesta. Sungguh ajaib Tuhan itu.Â
Perhatikan bagaimana cakar pada kaki burung mencengkeram erat sehelai daun pohon sikas. Luar biasa karya Tuhan PenciptaKeceriaan di setiap kisah senjaku akan terus berlanjut dengan kunjungan aneka satwa kecil yang lainnya. Hari ini saya khususkan kisah tentang burung-burung kecil. Semoga menghibur Anda
Bukan hanya di antara pepohonan. Kadang mereka juga beterbangan sampai ke atap rumah kami. Itu juga memghibur saya. Mereka bebas menentikan tujuannnya
Burung-burung ini suka membawa daun kering di paruhnya untuk bahan memhuat sarangSaya juga banyak terinspirasi dengan keberadaan burung-burung kecil ini. Tulisan puisi pun banyak saya buat dari inspirasi burung kecil
Ini beberapa puisi yang terinspirasi keberadaan burung-burung di halaman depan rumah saya:
1. Senandung-riang-burung-kecil
3. Menari-di-dahan-dan-rerimbun-daun
4. Lompatan-dan-posisi-tertinggi
Alam memang selalu mampu menginspirasi saya. Jadi, meskipun #dirumahsaja tetap bisa mensyukurinya dengan mengamati alam. Sekalian sambil kita ngeblog di rumah.
Bagaimana dengan Anda?Â
Ceritakan kisah Anda ya. Saya tunggu
Salam hangat
Written by Ari Budiyanti
17 April 2020
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H