Talas Beneng Menembus Pasar Luar Negeri, Pangan Lokal Bernutrisi Andalan Masyarakat Banten

Talas Beneng adalah jenis talas raksaksa yang banyak tumbuh di Pandeglang, Banten. Apakah Anda pernah mendengar tentang talas beneng ini? Talas beneng ini berbeda dengan talas pada umumnya. Salah satu pembeda adalah pada ukurannya. Talas beneng ini berukuran jumbo, dan bagian umbinya tumbuh di atas tanah. Warna talas ini kekuningan. Bahkan menurut berita yang dilansir dalam okezone.com dikatakan demikian:

Kementrian Pertanian RI menyatakan bahwa Talas Jumbo yang dibudidayakan di Kecamatan Karang Tanjung, Pandeglang, Majasari, Kardu Hojo, Mandalawangi, Saketi, Menes, Pulosari, Jiput, Carita, Cisata dan Cadasari ini telah menembus Belanda.

Ini artinya sudah menembus pasar luar negri. Bukankah ini hebat? Talas beneng yang mempunyai nama latin Xantoshoma undipes  ini baru mulai dikenal masyarakat luas sejak tahun 2008. Bahkan sampai sekarang budidaya talas beneng semakin digiatkan karena banyaknya permintaan pasar. 

Seperti diberitakan dalam detik finance,  menurut penuturan Bapak Dudi Supriyadi selaku Penyuluh di Kabupaten Pandeglang Banten  bahwa: 

"Potensi Talas Beneng untuk dikembangkan masih sangatlah besar, terutama untuk aneka pangan lokal yang saat ini sedang banyak berkembang dan menggunakan talas sebagai bahan bakunya, karena talas jenis ini mengandung protein yang lebih tinggi dan memiliki warna kuning yang menarik sehingga menjadi ciri tersendiri yang tidak dimiliki talas lain," 

Talas Beneng mempunyai arti sebagai berikut: nama "beneng" merupakan singkatan dari besar dan koneng. Besar karena memnag ukurannya jumbo atau berbeda dengan talas pada umumnya. Koneng adalah sebuah kata dalam bahasa Sunda yang artinya berwarna kuning. 

Perhatikan gambar tanaman talas beneng di bawah ini. Daunnya sangat lebar dan ukuran tanaman relatif besar dan tinggi. Berikut adalah gambar dokumen dari Kementrian Pertanian.

Dokumen Kementan

Talas beneng ini mempunyai ukuran sebagai berikut: panjang umbi bisa mencapai 1,2 sampai 1,5 meter. Sementara beratnya sekitar 35 hingga 45 kg. Ukuran tersebut dicapai jika talas beneng dipanen saat berumur 2 tahun. 

Pada kenyataannya, saat usia tanaman sekitat 6-8 bulan, terkadang sudah dipanen. Meski demikian, talas beneng ini kemudian diolah menjadi aneka jenis makanan sehingga meningkatkan nilai jual.

Aneka bahan makanan yang bisa dihasilkan dengan bahan baku talas beneng antara lain adalah keripik talas dan tepung. Tepung dari talas beneng ini menjadi bahan baku makanan olahan seperti donat talas, mie talas, ice cream talas, brownies talas dan aneka kue kering. Bukankah ini menarik?

Selain itu talas beneng ini juga banyak dijual mentah dan segar. Bahkan untuk diekspor ke Belanda, menurut Kementerian Pertanian, Talas Beneng dapat mencapai bobot volume hingga 16-20 ton/bulan. Sementara untuk kebutuhan domestik diolah menjadi produk tepung talas beneng mencapai 3 sampai 10 ton per bulan.

Bagaimana dengan Anda yang mempunyai penyakit diabetes? Jangan kawatir, menurut keterangan lainnya  mengatakan bahwa: 

"Talas ini aman dikonsumsi penderita atau mereka yang berpotensi diabetes," ujar Dirjen Tanaman Pangan, Suwandi seperti yang dikutip dalam Instagram resmi @KementerianPertanian, Senin (15/10/2019).

Berikut keterangan gambar dari instagram resmi @Kementrian Pertanian.

gambar dari instagram resmi @Kementrian Pertanian

Ternyata Indonesia kaya dengan aneka bahan pangan lokal bernutrisi. Salah satunya adalah talas beneng ini. Bagian kita sebagai masyarakat Indonesia adalah dengan ikut mengonsumsinya. 

Dengan demikian permintaan pasar akan terus stabil dan lebih baik lagi bila bertambah. Tanpa partisipasi kita dalam ambil bagian secara aktif makan aneka makanan olahan talas beneng, permintaan domestik akan menurun. Sangat disayangkan jika sampai terjadi demikian. 

Hal penting lainnya saat mengonsumsi talas beneng segar, dan Anda bermaksud memasak atau mengolahnya sendiri, adalah adanya senyawa oksalat yang bisa menimbulkan gatal-gatal. Namun hal itu bisa diatasi dengan merensamnya dalam air garam. Dengan demikian talas beneng ini aman dikonsumsi. Jadi apakah Anda berminat mencoba makan talas beneng? 

Mari kita giatkan bersama dengan mendukung para petani talas beneng. Caranya mudah, mulailah menjadikan talas beneng sebagai makanan alternatif Anda. Selamat mencoba.

Tanaman talas beneng. Umbi kelihatan di atas tanah. Sumber foto bisnis ukm

.. 

Sumber: satu, dua, tiga, empat.

...

Ditulis oleh Ari Budiyanti

26 Februari 2020

...

Tulisan ini dibuat untuk diikutsertakan dalam event Sambung Menyambung Menjadi Konten.

Saya bagian dari Tim Trio Mawar Berduri yang terdiri dari :

Derby Asmaningrum 

Ari Budiyanti 

Dewi Leyly

...

Artikel Tim Trio Mawar Berduri

Topik 1 

Ketika-melepaskanmu-adalah-anugerah-bagiku

Topik 2

1. Singkong-bahan-pangan-lokal-bernutrisi-pengganti-nasi

2. Daun-katuk-bahan-pangan-lokal-bergizi-tinggi-namun-tetap-harus-hati-hati : 

3. Atika, Bahan Pangan Lokal Bergizi untuk Ibu Hamil

4. Talas Beneng Menembus Pasar Luar Negri, Pangan Lokal Bernutrisi Andalan Masyarakat Banten