Mohon tunggu...
Ari Budiyanti
Ari Budiyanti Mohon Tunggu... Guru - Lehrerin

Sudah menulis 2.953 artikel berbagai kategori (Fiksiana yang terbanyak) hingga 27-10-2024 dengan 2.345 highlights, 17 headlines, 111.175 poin, 1.120 followers, dan 1.301 following. Menulis di Kompasiana sejak 1 Desember 2018. Nomine Best in Fiction 2023. Masuk Kategori Kompasianer Teraktif di Kaleidoskop Kompasiana selama 4 periode: 2019, 2020, 2021, dan 2022. Salah satu tulisan masuk kategori Artikel Pilihan Terfavorit 2023. Salam literasi 💖 Just love writing 💖

Selanjutnya

Tutup

Hobby

Rekor Baru Tulisanku, Satu Puisi dengan Lebih dari 650 Views

2 Februari 2020   20:33 Diperbarui: 2 Februari 2020   21:34 355
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Pencapaian saya di Kompasiana sampai 2 Febriari 2020. Dokumen pribadi

Malam ini saya ingin merayakan kebahagiaan dengan menuliskan pencapaian baru lagi. Menulis di Kompasiana memang memberi saya banyak kejutan manis di tahun 2019. Terima kasih Kompasiana.

Di awal tahun 2020 ini pun, tepatnya bulan ke dua dan tanggal ke dua pula, saya mendapat kejutan menarik lainnya. Saya terbiasa melihat-lihat perkembangan tulisan saya di Kompasiana. Saya scroll down karya-karya saya dan melihat adakah penambahan jumlah pembaca setidaknya asumsinya demikian saat melihat total views di setiap artikel.

Dan benar sekali, saya sempat melonjak kaget ketika pagi tadi mendapati puisi yang saya buat pada 1 Januari 2020, dan juga pas koq ya posting jam 1 siang telah menjadi satu satunya puisi saya dengan total views lebih dari 650. Saya hampir tidak percaya dan segera saya zoom layar HP saya untuk memastikan angka tersebut.

Angka views 658 pagi tadi. Dokumen pribadi
Angka views 658 pagi tadi. Dokumen pribadi
Terang saja saya terpana. Bagaimana tidak, jika puisi saya bisa mencapai angka views tersebut buat saya pribadi : It's a wow.

Puisi adalah salah satu karya artikel yang dimasukan kategori fiksiana. Dari pengalaman saya menulis puisi di Kompasiana dan saya perhatikan total viewsnya memang beragam. Tapi hanya berkisar 30 an sampai 200 an views. Di atas 100 itu sudah luar biasa bagi saya untuk karya puisi. 

Salah satu puisi saya yang terpilih jadi artikel utama saja pun tidak sampai mencapai angka views 400, sampai malam ini saja baru 358 views. Padahal sudah lebih 8 bulan. Anda bisa baca di link berikut: mematahkan-hening

Total views 358 setelah 8 bulan tayang. Dokumen pribadi
Total views 358 setelah 8 bulan tayang. Dokumen pribadi
Jadi kalau malam ini saya ingin merayakan kebahagiaan saya atas pencapaian ini, boleh ya. 

Puisi dengan judul tahun-baru-mengapa-banjir-melanda, berawal dari keprihatinan saya di awal tahun baru 2020 dengan kenyataan banjir di banyak titik baik kota maupun desa di Indonesia. Wilayah yang cukup parah memang salah satunya area Jabodetabek. Foto-foto yang saya pakai untuk ilustrasi puisi pun berasal dari dokimen pribadi milik kakak saya. Jalan raya di area perumahan tempat kakak saya tinggal di Bekasi pun kebanjiran.

Sebagai seorang yang pernah mengalami berbagai peristiwa banjir dan bahkan sampai hampir terenggut nyawa saya karena banjir, tentulah saya bisa merasakan kepedihan orang-orang korban bencana banjir. Puisi ini muncul dari hati yang mendalam. Kesedihan yang luar biasa bagi bencana alam yang menimpa bangsa Indonesia. 

Tepat 2 Januari 2020 ternyata puisi ini telah mencapai jumlah views sebanyak 662. Setidaknya sampai tulisan ini saya buat.

Total views 662. Dokumen pribadi
Total views 662. Dokumen pribadi
Buat saya pribadi ini benar-benar pencapaian yang luar biasa dalam sejarah kepenulisan puisi saya di Kompasiana. 

Untuk para pembaca yang sudah meluangkan waktu membaca puisi ini dan juga para rekan kompasianer, saya ucapkan banyak terimakasih. 

Tanpa pembaca, vote dari Kompasianer dan juga komentar positif rekan-rekan sekalian, apalah artinya sebuah puisi ditayangkan. Setidaknya itu bagi saya. Anda yang tidak setuju, tidak apa. Mohon maaf bila menyinggung. 

Menulis di Kompasiana salah satu tujuannya adalah agar tulisan saya dibaca banyak orang. Kalau mendapat label pilihan editor sampai artikel utama msupun artikel feature memang senang, tapi seandainya tidak mendapat ketiga hal tersebut, saya tetap akan menulis juga. 

Pencapaian saya di Kompasiana sampai 2 Febriari 2020. Dokumen pribadi
Pencapaian saya di Kompasiana sampai 2 Febriari 2020. Dokumen pribadi
Kalau tidak demikian, maka total artikel yang saya postkan di Kompasiana tidak akan sebanyak itu. Seandainya hanya karena label pilihan tidak diberikan oleh tim admin/editor Kompasiana lalu saya berhenti menulis, maka karya saya tidak akan sejumlah yang tercantum di gambar. Sampai tulisan ini dibuat sudah ada 694 artikel yang saya buat. Jadi ini artikel saya ke 695 dalam jangka waktu 14 bulan. 

Itu saja yang ingin saya bagikan malam ini. Jadi, jika Anda menulis di Kompasiana, teruskanlah itu. Tulislah sesuai bidang minat Anda. Tak perlu menjadi orang lain atau mengikuti gaya orang lain. 

Just be yourself and enjoy the life.

...

Selamat Hari Minggu

Salam Literasi

....

Written by Ari Budiyanti

2-2-2020

Foto penulis yang pernah jadi korban banjir berkali-kali di kampungnya. Dokumen pribadi
Foto penulis yang pernah jadi korban banjir berkali-kali di kampungnya. Dokumen pribadi

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Hobby Selengkapnya
Lihat Hobby Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun