Selama di SMA, saya banyak meminjam buku di perpustakaan bernama Persadaku Merdeka. Letaknya tepat di depan SMA N 1 Purwokerto. Masih ada sampai sekarang.Â
Saya mulai mempunyai beberapa koleksi buku tapi semua adalah hadiah dari kakak kelas saya. Saya tidak membeli sendiri. Uang untuk hidup di Purwokerto sebagai anak kos saja sudah pas-pasan. Jadi mana ada uang khusus untuk beli buku.Â
Oya, di masa kecil saya ada beberapa yang saya punya karena dibelikan Bapak saat kami dalam perjalanan di kereta api. Tentu saja untuk mengisi waktu di Kereta Api, Bapak membelikan saya majalah anak. Di luar itu, bacaan yang saya terima dari Bapak, seringkali aneka koran bekas yang sudah sedikit tertinggal waktunya. Bukan koran baru. Tapi info-info menarik lainnya masih bisa di gunakan. Jaman saya kecil, surat kabar atau koran masih populer. Berbeda dengan sekarang ya.Â
Tapi pada intinya semua kebutha saya berkaitan dengan membaca buku dipenuhi dengan cara-cara istimewa oleh Tuhan. Bermula dari meminjam buku di tetangga, lalu di perpustakaan depan sekokah SMA, selanjutnya di masa Kuliah saya juga tinggal tidak jauh dari perpustakaan yang lainnya di Surabaya.Â
Selama masa kuliah, saya bisa membeli beberapa buku tapi dengan menghemat uang makan saya. Atau dengan kata lain potong uang makan untuk bisa beli buku yang sangat diinginkan. Hajya beberapa saja buku yang saya punya. Tidak sampai 5 buku yang saya beli. Tentu saja diluar buku-buku wajib saya untuk kuliah ya.Â
Meskipun demikian, saya masih saja bisa mendapat pinjaman buku dari teman-teman kuliah saya. Membaca menjadi suatu kebutuhan bagi saya. Dan dengan berbagai cara, Tuhan menolong saya menemukan bacaan yang tepat dan gratis.Â
Bahkan, setalah lulus kuliah, saya masih terus membaca. Tahukan Anda, ada pengalaman buruk yang pernah saya alamai. Untuk mendapatkan pekerjaan setelah lulus kuliah, saya membutuhkan waktu penantian hinga hampir 1 tahun. Saya melamar di banyak tempat kerja, namun tidak satupun yang lolos. Sedih sekali, namun waktu-waktu menganggur saya itu saya habiskan untuk membaca buku yang saya pinjam baik dari perpustaakaan maupun dari teman-teman kuliah saya.Â
Bukan hanya membaca buku, saya membuat rangkuman isi buku yang saya baca di buku catatan. Dalam bayangan saya, tidak mungkin memiliki buku-buku bagus itu. Saya setidaknya dengan merangkum bisa membaca ulang inti dari huku yang saya pinjam. Ada banyak sekali rangkuman buku yang saya buat. Bahkan beberapa saya ketik di word dan masih saya simpan hingga saat ini.Â
Ternyata bertahun-tahun kemudian, rangkuman buku yang saya ketik ini berguna bagi banyak teman saya. Saya mengirimi mereka file berisi rangkuman buku saya via email.Â
Kisah paling bahagia pun tiba setelah saya akhirnya mendapat pekerjaan pertama saya di sebuah sekolah. Anda akan sama terkejutnya dengan saya mengetahui bangunan apa yang ada dekat sekolah tempat saya mengajar. Sebuah toko buku dan sebuah perpustakaan yang letaknyz bisa dijangkau dalam gmhotungan menit. Iya tidak sampai 5 menit melangkah keluar dari pintu sekolah, da Toko Buku. Lalu di atas Toko Buku itu ada perpustakaan. Lengkaplah kebahagiaan saya.