Mohon tunggu...
Ari Budiyanti
Ari Budiyanti Mohon Tunggu... Guru - Lehrerin

Sudah menulis 3.000 artikel berbagai kategori (Fiksiana yang terbanyak) hingga 20-12-2024 dengan 2.392 highlights, 17 headlines, 112.449 poin, 1.133 followers, dan 1.315 following. Menulis di Kompasiana sejak 1 Desember 2018. Nomine Best in Fiction 2023. Masuk Kategori Kompasianer Teraktif di Kaleidoskop Kompasiana selama 4 periode: 2019, 2020, 2021, dan 2022. Salah satu tulisan masuk kategori Artikel Pilihan Terfavorit 2023. Salam literasi 💖 Just love writing 💖

Selanjutnya

Tutup

Hobby Pilihan

Berawal dari Hobi Mendongeng Hingga Menjadi Buku Cerita Anak dan Manfaatnya bagi Anak-anak

7 Januari 2020   20:15 Diperbarui: 7 Januari 2020   20:23 553
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
A Little Duck and A Liitle Cat. Written by Ari Budiyanti. Photo by Ari

Tuhan baik. Itu yang bisa saya sampaikan untuk mengawali kisah tentang hobi mendongeng. Tentu saja jika Anda mengikuti kisah-kisah saya di Kompasiana, Anda akan mengetahui kalau hobi mendongeng ini diwariskan oleh almarhum Bapak saya. 

Di sepanjang masa kecil saya, Bapak seorang yang begitu ekspresif dalam mendongeng. Di waktu menjelang tidur malam saya setiap hari Sabtu dan Minggu malam adalah waktu khusus Bapak mendongeng bagi kami anak-anaknya. 

Tahukah Anda, kebiasaan Bapak dalam mendongen juga diwariskan kepada kedua kakak lelaki saya yang juga suka mendongeng kepada anak-anaknya. Bagaimana dengan saya? 

Kebiasaan mendongeng sudah saya lakukan sejak lama. Saya mendongeng pada adik saya. Setelah punya keponakan kecil-kecil, saya juga sering mendongeng pada mereka. Mendongeng menjadi suatu kegemaran yang menyatu dengan diri saya. 

Singkat cerita, lulus dari kuliah di salah satu Universitas ternama di Indonesia, yaitu Universitas Airlangga di Surabaya, saya mendapat kesempatan menjadi seorang guru. Sekolah tempat saya mengajar di Surabaya menggunakan bahasa pengantar Bahasa Inggris. Jadi semua pelajaran disampaikan dengan bahasa Inggris. Saya waktu itu mengajar anak-anak usia dini.

Ada satu program menarik di setiap 10 menit sebelum jam pulang sekolah. Saya sering bercerita dengan berbagai variasi. Mulai dengan membacakan buku cerita, mendongeng dengan alat peraga, hingga membuat cerita-cerita sendiri karya saya. 

Anda tidak akan menyangka, terlebih saya. Ada 4 cerita karya saya yang kemudian dibukukan oleh salah satu penerbit. Ini benar-benar di.luar dugaan saya. Membayangkan saja waktu itu saya tidak pernah. Tentu saja, karena saya mendongen dalam bahasa Inggris, maka buku-buku itu pun dicetak dalam bahasa Inggris.

Empat karya tersebut sangat sederhana dan mudah dipahami anak-anak. Kisah pertama berjudul  "A Liitle Duck and Llittle Cat".

A Little Duck and A Liitle Cat. Written by Ari Budiyanti. Photo by Ari
A Little Duck and A Liitle Cat. Written by Ari Budiyanti. Photo by Ari
Kisah persahabatan seekor anak kucing dan seekor anak bebek. Mereka bermain di tepian kolam hingga akhirnya si anak kucing terjatuh ke kolam. Si anak bebek tidak bisa membantu. Namun ada pertolongan yang datang tepat pada waktunya. Mama kucing datang mengeluarkan si anak kucing dari kolam. Itu kisah singkatnya ya.

Berikutnya kisah kedua berjudul "Three Friends".

Three Friends. Written by Ari Budiyanti. Photo by Ari
Three Friends. Written by Ari Budiyanti. Photo by Ari
"Three Friends" ini berkisah tentang persahabatan Wolly the lamb, Biggy the bear dan Ody the owl. Owl si burung hantu, bear si beruang dan lamb si anak domba. 

Berawal dari bermain petak umpet bersama, lalu salah satu dari mereka menemukan bola dan akhirmya berganti permainan. Mereka bermain bola bersama. Kisah singkat dan sederhana tentamg persahabatan anak-anak dengan dunia bermainnya. 

Kisah ketiga adalah "Didi and Lisa". Ini adalah kisah keluarga kecil.

Didi and Lisa. Written by Ari Budiyanti. Photo by Ari
Didi and Lisa. Written by Ari Budiyanti. Photo by Ari
Keluarga pak Andri terdiri dari 4 orang. Pak Andri dan bu Andri, Didi anak si sulung dan Lisa yang bungsu. Saat pak Andri akan ke luar kota, beliau berpesan agar anak-anaknya membantu Ibu merrka di rumah. Namun yang ada Didi tidak memberi teladan yang baik pada Lisa. Namun, setelah mendaoat nasehat lembut dari bu Andri, mereka mau berubah dan membantu Ibu mereka. 

Kisah keempat adalah tentang seorang anak bernama Lala. Judul bukunya adalah "Lala". 

Lala. Written by Ari Budiyanti. Photo by Ari
Lala. Written by Ari Budiyanti. Photo by Ari
Kisah Lala ini sangat familiar dengan kehidupan anak-anak. Ada kalanya anak-anak susah dibangunkan kala pagi. Lala pun demikian. Bahkan ketika Lala lupa mengawali harinya dengan berdoa, dikisahkan Lala yang masih mengantuk berjalan dan menabrak pintu kamar mandi. Lalu Lala menyadari, seharusnya hal pertama yang dia lakukan adalah berdoa di pagi hari setelah bangun tidur. Ibu mengingatkan Lala. 

Kira-kira begitulah keempat kisah dongeng singkat karya saya yang pernah dibukukan oleh penerbit Paple Lighthouse Foundation. Jadi, pada akhirnya hobi mendongen saya inilah yang malah menafkahi saya. 

Buku-buku cerita anak PLF karya saya ini sempat dipasarkan di kota-kota di Jawa Timur, Jawa Tengah dan Jawa Barat. Antara lain di Malang,  Yogyakarta, Purwokerto, Pamulang dan Jakarta. 

Memang hal yang disatangkan, ketika buku-buku ini terbit, Bapak saya sudah almarhum. Bapak tidak bisa melihat buku-buku karya anaknya tercinta yang meneladani kegemaran mendongengnya. 

Sampai saat ini, saya masih gemar mendongeng. Murid-murid saya menjadi para pendengar setia. Mereka pun terinspirasi dengan buku-buku cerita anak karya saya. Ada anak yang sampai hapal isi ceritanya dakam bahasa Inggris. 

Saya bersyukur pada Tuhan karena kesempatan melihat dongeng-dongeng karya saya dibukukan.  

Melalui mendongeng kita sedang mengajarkan banyak hal pada pendengarnya yang biasanya kebanyakan adalah anak-anak. Kita bisa memasukkan nilai-nilai moral pada setiap dongeng yang kita ceritakan. Anak-anak juga belajar mengembangkan imajinasinya. 

Pengalaman mendongeng yang sangat berkesan di bulan Desember lalu adalah ketika saya mendongeng di Panti asuhan Kasih Bapa di kawasan Jakarta. Melihat anak-anak panti asuhan mendengarkan dongeng dengan saksama, sungguh membuat hati saya terharu dan penuh sukacita. 

Pengalaman Mendongeng di Panti Asuhan. Dokumen pribadi
Pengalaman Mendongeng di Panti Asuhan. Dokumen pribadi
Tuhan boleh memakai hobi saya mendongeng untuk menjadi saluran kebaikan bagi banyak orang. Syukur kepada Tuhan yang juga membuat hobi saya ini mengahasilkan uang melalui buku-buku cerita anak karya saya.

Jadi menafkahi hobi atau sebaliknya hobi yang menafkahi kita? Tergantung bagaimana kesempatan datang pada kita dan bagaimana kita memanfaatkannya terus kembangkan hobi kita selama itu untuk kebaikan kita dan sesama. Mari menginspirasi dunia dengan hobi kita yang membangun. 

Bagi para orang tua, apakah Anda mendongeng untuk anak-anak Anda di kala malam tiba? Berikut ini saya tuliskan manfaat mendongeng yang saya ambil dari sumber Kompas.com dalam artikel 6-manfaat-mendongeng-untuk-anak.

1. Perkembangan kognitif

2. Perkembangan sosial dan emosional

3. Memperat ikatan anak dan orang tua

4. Mengembangkan daya imajinasi

5. Mengembangkan daya imajinasi

6. Membangkitkan minat baca

Mari giatkan gerakan mendongeng sebelum tidur. 

 ....

Salam literasi

....

Note: Terimakasihku pada seorang sahabat yang membuat dongeng-dongeng saya bisa diterbitkan menjadi buku cerita anak. 

Written by Ari Budiyanti

7 Januari 2020

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Hobby Selengkapnya
Lihat Hobby Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun