"Santai saja. Mereka baik koq. Mereka memang sangat ingin mengenalmu sejak lama. " jelasku. "Apa maksudmu sejak lama?" Tanyanya heran. "Vira, kamu adalah satu-satunya wanita yang kucintai dari dulu. Aku mencintaimu. " tak bida lagi aku menahan rasaku. Semalaman aku sudah berdoa. Memohon Tuhan beri aku kekuatan menyatakan rasaku padanya .
"Tapi, Angga, kau tak pernah menunjukkan rasa itu padaku. Kau selama ini selalu cuek padaku. Apa mungkin kamu mencintaiku?" Tanyanya ragu-ragu.
"Karena kau selalu saja mengisahkan padaku pria-pria yang ada di hatimu. Katakan padaku. Siapa sebenarnya pria yang selalu ada di hatimu?" Aku menatapnya lembut. Dia menatapku balik masih dengan rasa cemas. "Aku .. " dia tak bisa menjawabku. "Ayok turun" kataku memecahkan keheningan.
Vira turun dari mobil. Kami masuk dan menemui keluargaku. Vira yang awalnya gugup, tapi dengan kehangatan sambutan keluargaku, dalam sekejap dia sudah bisa menyesuaikan diri. Bahkan sudah tertawa bersendau gurau bersama mamiku yang juga sama-sama penggemar bunga sepertinya. Sementara papi dan kakak perempuanku, mereka juga terlibat dengan perbincangan dengan nyaman.Â
Pada akhirnya, aku mainkan pianoku bukan hanya untuk Vira, tapi juga keluargaku. Vira, dengan seluruh kisah cinta yang pernah dia kisahkan, ternyata tak lain adalah segala pelarian rasanya saja. Buatnya, pria yang selalu menetap dihatinya ternyata juga pria yang selama ini terus mendoakannya. Akulah dia.Â
Aku akan segera melamarnya. Dan mengajaknya tinggal bersamaku di benua yang lainnya. Â Semoga dia mau. Doakan aku yaÂ
Artist: Luciano Pavarotti and Celine Dion
Song: I Hate You Then I Love You
.....
Written by Ari Budiyanti
2 November 2019