Mohon tunggu...
Ari Budiyanti
Ari Budiyanti Mohon Tunggu... Guru - Lehrerin

Sudah menulis 2.888 artikel berbagai kategori (Fiksiana yang terbanyak) hingga 17-07-2024 dengan 2.280 highlight, 17 headline, dan 109.421 poin. Menulis di Kompasiana sejak 1 Desember 2018. Nomine Best in Fiction 2023. Masuk Kategori Kompasianer Teraktif di Kaleidoskop Kompasiana selama 4 periode: 2019, 2020, 2021, dan 2022. Salah satu tulisan masuk kategori Artikel Pilihan Terfavorit 2023. Salam literasi 💖 Just love writing 💖

Selanjutnya

Tutup

Cerpen

Biolanya Mengalunkan Nada Cinta, pun Hatiku Padanya

19 Oktober 2019   19:47 Diperbarui: 9 Oktober 2021   14:48 137
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Oh my love
I'm all yours
and there will never be another one
'cause I'm eternally yours
My heart's a flame
and it's burning in your name
even through the sands of time
my love will always grow
and I won't let go

No matter if you're near of far
our bond will never break

Promise me this forever
we'll always stay this way
we can start at the end of time
and do it all again

Oh my love
I'm all yours
and there will never be another one
'cause I'm eternally yours
My heart's a flame
and it's burning in your name
even through the sands of time
my love will always grow
and I won't let go

It's a beautiful feeling
we've got deep inside
and there will never be another one
'cause I'm eternally yours
My heart's a flame
Such a rush of emotions
burning in your name
we can't push it away
even through the sands of time
my love will always grow
My eternal love"

Aku tak bisa menahan hati ini. Dia memiliki suara yang sangat merdu. Alunan keyboardnya juga indah. Yang kutahu selama ini dia hanya bisa main biola. Itu saja sudah memikatku tapi ini ternyata dia bisa juga mainkan keyboard.

Aku segera berdiri memberinya tepuk tangan kupikir telah usai pertunjukkannya untukku. Dia mengangguk ucapkan terimakasih dan memberi tanda agar kududuk kembali. 

 
Dia masih tersenyum dan melangkah maju ke tepi panggung bagian depan. Aku bisa melihatnya jauh lebih jelas. Dan dia mainkan biolanya dengan sangat manis. Satu lagu yang pernah dimainkannya di taman dan kutanya lagu apa itu. Meski sudah dijadikan PR bagiku namun belum kutemui jawabnya.

Saat dia mainkan biolanya, tentu masih tak tahu lagu itu. Tapi aku menikmatinya. Selesai lagu itu dimainkan, dia segera turun dari panggung kafe tadi dan berjalan menujuku. "Suka?" Tanyanya padaku.

Aku mengangguk pasti. "Iya aku suka sekali." Jawabku dengan senyum cerah. "Sama, aku juga suka kamu" katanya ringan sambil menatapku. "Apa?" Kataku terkejut mendapat pernyataan spontan dari kak Anthony. "Aku cinta kamu" katanya mengulangi. "Laras, Maukah kau menikah denganku?"

Sejenak aku diam dan tak tahu harus bilang apa. "Aku.. aku mau" Jawabku pada akhirnya. Malam Mingguku berakhir bahagia. Kutanya padanya, tadi lagu apa yang dimainkan dengan biola? 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun