Misalnya kebutuhan sekunder saya berkaitan dengan penggunaan kosmetik. Saya kan wanita, (meski banyak yang masih sering salah panggil Mas, karena nama saya), jadi saya masih perlu kosmetik. Saya tidak asal beli kosmetik saja. Tapi saya mencari promo berhadiah.Â
Misalnya memdapat hadiah tas, jam tangan, dll. Nah hadiah-hadiah tersebut termasuk pemenuhan kebutuhan tersier saya. Saya malah bisa memberikan hadiah-hadiah tersebut pada keluarga. Paling sering memang saya berikan pada Ibu. Ini membuat Ibu saya juga merasa senang. Tanpa saya mengeluarkan uang tambahan. Jadi dengan satu saja jenis pengeluaran, ada dua jenis kebutuhan yang terpenuhi.
Contoh terakhir yang saya berikan berkaitan dengan bijak dalam berbelanja dan tidak menjadi konsumtif hanya karena mempunyai uang lebih. Mungkin Anda punya contoh pengalaman lain yang mirip?Â
Saya selalu bilang pada diri saya, sebisa mungkin, tidak boleh otak atik uang dalam rekening khusus tabungan di bank dan tabungan di koperasi Sekolah.Â
Jika ada masa di hidup Anda  menjadi suram dalam hal keuangan, berusahalah untuk tetap memiliki semangat. Yakinkanlah diri Anda bahwa itu tidak selamanya. Bangkit kembali untuk memperbaiki diri, jauh lebih penting dan berguna dibandingkan meratapi kesuraman keuangan yang menimpa kita.Â
Dan ini berlaku bukan hanya dalam kesuraman keuangan, tapi juga aspek hidup lainnya. Semangat menjalani kehidupan dengan lika-likunya.
Sekian kisah saya, semoga bermanfaat.Â
...
Written by Ari Budiyanti
2 Agustus 2019