Mohon tunggu...
Ari Budiyanti
Ari Budiyanti Mohon Tunggu... Guru - Lehrerin

Sudah menulis 3.000 artikel berbagai kategori (Fiksiana yang terbanyak) hingga 20-12-2024 dengan 2.392 highlights, 17 headlines, 112.449 poin, 1.133 followers, dan 1.315 following. Menulis di Kompasiana sejak 1 Desember 2018. Nomine Best in Fiction 2023. Masuk Kategori Kompasianer Teraktif di Kaleidoskop Kompasiana selama 4 periode: 2019, 2020, 2021, dan 2022. Salah satu tulisan masuk kategori Artikel Pilihan Terfavorit 2023. Salam literasi 💖 Just love writing 💖

Selanjutnya

Tutup

Kurma Pilihan

Suratku untuk Para Sopir Kendaraan Umum di Musim Mudik Ini

4 Juni 2019   13:21 Diperbarui: 4 Juni 2019   13:30 76
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Pengguna public transportation seperti saya, tentu sangat familiar dengan dengan aneka jenis perjalanan mudik. Tak asing bagi saya padatnya terminal bus saat musim liburan menjelang hari raya Idul Fitri. Berebut membeli tiket bus pun dilakukan. Ada beberapa jenis bus yang memfasiltasi pesan tiket jaih-jauh hari. Namun ada juga yang tidak, harus langsung bayar saat itu. Siapa cepat, dia dapat. 

Tak dapat tiket bus pun saya pernah alami saat akan ikut arus balik ke kota. Terpaksa saya menunda kepulangan saya menuju lokasi kerja saya. Bukan hanya sekali, sempat beberapa kali. Karena bus yang saya naiki tidak mau terima pesanan tiket. Tapi waktu saya datang, tiket sudah habis saja. Mau bagaimana lagi ya.

Saya salut dengan para pengendara bus antar kota ini. Betul, para sopir bus yang dengan senang hati mengantar para mudikers ke kampung halaman. Mereka bahkan merelakan tidak berlebaran bersama keluarga demi pekerjaan. Ada saja penumpang bus untuk  mudik tepat di hari raya. Kepadatan jalan raya pun menguras energi fisik serta mental. 

Mungkin ada juga yang harus terpaksa lembur demi menjadi sopir di hari raya ini. Mereka memang akan dapat uang bayaran lebih besar saat liburan menjelang lebaran. Meski begitu, ada jiga yang dikorbankan sementara. Berpisah dari keluarga tepat hari Lebaran. 

Para pemudik seharusnya sangat berterimakasih karena masih selalu ada para sopir bus yang bersedia menyetir di musim menjelang lebaran ini. 

Doa saya untuk para sopir kendaraan umum, bersabarlah, tetap jaga kesehatan badan selama perjalanan mudik. Semoga ditambahkan kesabaran dalam mengendarai bus. 

Sebagai penumpang bus, bersabarlah dalam kemacetan, tak perlu mengumpat atau berkeluh kesah di hadapan pak sopir. Karena sopir-sopir ini sudah bersedia membawa bus untuk mudik juga merupakan kebaikan bagi penumpang yang mau mudik. Jangan pernah sepelakan hal ini.

Bayangkan seandaiya para sopir ini tidak bersedia membawa bus saat libur lebaran, tentu saja akan banyak mudiker yqng batal mudik. 

Salam salut pada para sopir dan pengendara kendaraan umum lainnya selama musim mudi menjelang Lebaran. Semoga para pengguna jalan raya bisa bekerja sama dengan aparat kepolisian yang juga berjaga siaga di tepi-tepi jalan besar.

Semoga segera sesudah tiba waktunya para sopir bisa bertemu keluarga besar demi merayakan lebaran bersama. Melewati hari-hari Idul Fitri, kebersamaan keluarga menjadi hal yang sangat ditunggu.

Baiklah, surat ini saya tujukan pada para sopir kendaraan umum di manapun berada. Semiga selalu sehat dan dijagai sampai toba di kota tujuan dengan selamat. Amin.

Salam mudik dari saya

Written by Ari Budiyanti

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Kurma Selengkapnya
Lihat Kurma Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun