Mohon tunggu...
Ari Budiyanti
Ari Budiyanti Mohon Tunggu... Guru - Lehrerin

Sudah menulis 2.953 artikel berbagai kategori (Fiksiana yang terbanyak) hingga 27-10-2024 dengan 2.345 highlights, 17 headlines, 111.175 poin, 1.120 followers, dan 1.301 following. Menulis di Kompasiana sejak 1 Desember 2018. Nomine Best in Fiction 2023. Masuk Kategori Kompasianer Teraktif di Kaleidoskop Kompasiana selama 4 periode: 2019, 2020, 2021, dan 2022. Salah satu tulisan masuk kategori Artikel Pilihan Terfavorit 2023. Salam literasi 💖 Just love writing 💖

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan Pilihan

Museum-museum Itu, "Memanggilku" untuk Datang

18 Mei 2019   17:45 Diperbarui: 9 Oktober 2021   13:32 108
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Setelah tulisan saya tentang hari Buku Nasional 17 Mei 2019, (baca di Buku-Buku Itu, "Sahabat" Karibku) maka hari ini saya akan lanjutkan tentang Museum yang pernah saya kunjungi di kota Jakarta. 

Bertepatan dengan Hari Museum Internasional atau dikenal sebagai International Museum Day, tulisan ini saya persembahkan di tanggal 18 Mei 2019.

Berikut ini dari Wikipedia tentang tema di atas

Hari Museum Internasional (bahasa Inggris: International Museum Day) adalah perayaan yang dirayakan setiap tahun pada tanggal 18 Mei. 

Perayaannya dikoordinasi oleh International Council of Museums. 

Acaranya memiliki sebuah tema spesifik yang berubah setiap tahun dan merupakan inti dari kenikmatan komunitas museum internasional.

Di Jakarta ada banyak sekali Museum. Yang paling terkenal dan bahkan sampai menjadi semacam Icon/ciri khas Kota Jakarta adalah Monas. Monas itu singkatan dari Monumen Nasional. Pertama kali saya mengunjungi Monas waktu SMP bersama teman-teman satu sekolah untuk acara study tour. 

Monas (Monumen Nasional)

Monas. Photo by Ari
Monas. Photo by Ari

Kenangan indah bersama mereka tidak terlalu teringat jelas oleh saya karena itu sudah lebih dari 20 tahun lalu. Tapi saya sempat beberapa kali mengunjungi Monas bersama keluarga saya. 

Ibu sampe di Monas. Photo by Ari
Ibu sampe di Monas. Photo by Ari

Pertama bersama Ibu saya. Ibu sangat ingin tahu Monas, dan akhirnya kesampaian juga mengunjungi Monas. Tentu saja kami naik Trans Jakarta dan turun di halte Monas. Lalu kami jalan dari halte menuju Monas. 

Di dalam Monas. Photo by Ari
Di dalam Monas. Photo by Ari

Sambil menikmati kisah sejarah bamgsa yang tersajikan menarik dan indah di dalam Monas, kami juga sempatkan ambil foto-foto untuk kenangan. Ibu jadi foto modelnya, yang tukang fotonya. Tapi selama Ibu senang, saya juga ikut senang. Bisa membahagiakan Ibu tercinta adalah kepuasan tersendiri seorang anak.

Di bagian luar Monas. Dinding dengan relief kisah sejarah bangsa. Photo by Ari
Di bagian luar Monas. Dinding dengan relief kisah sejarah bangsa. Photo by Ari

Kami juga keluar dari dalam gedung Monas dan melihat-lihat halaman luar. Ada relief-relief indah menempel di sepanjang dinding tembok depan Monas dengan berbagai tema sejarah. 

Lantai menuju Monas. Photo by Ari
Lantai menuju Monas. Photo by Ari

Setelah lelah berkeliling, kami istirahat sebentar di pelataran Monas. Duduk-duduk santai sambil mengobrol. Sebelum pulang, kami sekali lagi masuk mengitari bagian dalam Monas.

Photo by Ari
Photo by Ari

Di kesempatan lainnya saya datang bersama Ibu, adik dan kakak serta keponakan-keponakan saya.

Bersama Ibu, kakak, adik dan keponakan. Photo by Ari
Bersama Ibu, kakak, adik dan keponakan. Photo by Ari

Menjelang pulang, keponakan saya melihat dari jauh ada mobil pemadam kebakaran. Panas-panas siang itu, saya menemani kepoanakan saya ini mendatangi mobil pemadam kebakaran dan sempat berbincang sebentar dengan salah satu petugas pemadam kebakaran. Kami minta ijin berfoto di sana. 

Keponakan saya. Photo by Ari
Keponakan saya. Photo by Ari

Museum lain yang kami kunjungi ada beberapa di kawasan Kota Tua Jakarta. 

Museum Wayang. 

Ibu di Museum Wayang. Photo by Ari
Ibu di Museum Wayang. Photo by Ari

Ibu saya sangat suka wayang, saya tidak perlu membaca keterangan dalam perwayangan dalam museum karena dengan sukarela Ibu langsung bercerita kisah demi kisah perwayangan yang disajikan di Museum Wayang ini.

Bersama wayang golek raksaksa. Photo by Ari
Bersama wayang golek raksaksa. Photo by Ari

Ada berbagai jenis wayang, mulai wayang golek, wayang kulit dan lain-lain. Dalam setiap wayang yang disajikan, akan disertakan keterangan mengenai kisah perwayangan. 

Saya dan wayang kulit. Photo dokumen pribadi
Saya dan wayang kulit. Photo dokumen pribadi

Saya juga ikut berfoto bersama wayang. Kakak saya penggemar wayang juga. Demikian juga almarhum bapak, kakek dan nenek saya. Wayang biasanya diringi dengan gamelan yang juga dipajang di museum wayang. 

Dokpri
Dokpri

Demikian sekilas kisah saya di museum wayang. Masih di kawasan Kota Tua, kami lanjut ke museum berikutnya.

Museum Seni Rupa dan Keramik

Museum Seni Rupa dan Keramik. Photo by Ari
Museum Seni Rupa dan Keramik. Photo by Ari

Menurut Wikipedia, 

Pada 10 Januari 1972, gedung dengan delapan tiang besar di bagian depan itu dijadikan bangunan bersejarah serta cagar budaya yang dilindungi. 

Tahun 1967-1973, gedung tersebut digunakan untuk Kantor Walikota Jakarta Barat.

Dan tahun 1976 diresmikan oleh Presiden (saat itu) Soeharto sebagai Balai Seni Rupa Jakarta.

Pada 1990 bangunan itu akhirnya digunakan sebagai Museum Seni Rupa dan Keramik yang dirawat oleh Dinas Kebudayaan dan Permuseuman DKI Jakarta. 

Pada awalnya, nama yang digunakan untuk gedung ini adalah Balai Seni Rupa dan Keramik yang kemudian berubah menjadi Museum Seni Rupa dan Keramik.

....

Di dalam museum ini terasa sangat adem. Ada ruangan-ruangan khusu menyajikan karya senirupa berbagai aliran dan tahun.

Ibu dan aneka keramik. Photo by Ari
Ibu dan aneka keramik. Photo by Ari

Selanjutnya kami masuk ke ruangan-ruangan penyimpanan anek keramik dari berbagai masa sejarah bangsa. Ada keterangan di setiap keramik yang dipajang. Sungguh sangat indah.

Bersama Ibu di museum keramik. Dokumen pribadi
Bersama Ibu di museum keramik. Dokumen pribadi

Dari museum Seni Rupa dan Keramik saya saya lanjut ke area Taman Mini Indonesia Indah ya.

Museum Indonesia

Sumber foto: Wikipedia
Sumber foto: Wikipedia

Museum Indonesia, adalah museum antropologi dan etnologi yang terletak di Taman Mini Indonesia Indah (TMII), Jakarta, Indonesia. 

Museum ini berkonsentrasi pada seni dan budaya berbagai suku bangsa yang menghuni Nusantara dan membentuk negara kesatuan Republik Indonesia. 

Museum ini bergaya arsitektur Bali dan dihiasi beraneka ukiran dan patung Bali yang sangat halus dan indah. 

Museum ini menyimpan koleksi beraneka seni, kerajinan, pakaian tradisional dan kontemporer dari berbagai daerah di Indonesia.

(Sumber Wikipedia)

....

Di sini kami bertemu beberapa turis dari luar negri. Mereka berwisata bersama ke TMII dan mengunjungi Museum Indonesia. Bagaimana dengan Anda, apakah menyempatkan diri mengunjungi Museum di negara lakn saat berwisata ke sana?

Foto bertiga di museum Indonesia. Photo by Ari
Foto bertiga di museum Indonesia. Photo by Ari

Nah kalau foto di atas, itu turis domestik dari tanah Jawa. Saya mengunjungi museum Indonesia bersama Ibu dan adik saya. 

Saya memang tidak mengulas banyak mengenai apa saja info mengenai museum-museum di atas. Anda bisa baca-baca di wikipedia atau di sumber lain. 

Itu dulu kisah saya bersama Museum-Museum di Indonesia. Jangan kawatir, tiket masuk ke Museum relatif terjangkau. Selain itu, museum-museum di atas juga bisa dijangkau dengan kendaraan umum Trans Jakarta, jika Anda ingin berwisata hemat seperti saya. Ya wisata ke Museum.

....

Selamat Hari Museum Internasional, 18 Mei 2019. 

Semoga setiap kita tergerak untuk mengunjungi museum-museum di Indonesia, yang terdejat dengan lokasi kita tinggal. Mari bersama peduli peranan Museum bagi kita. Mari galakkan budaya mengunjungi Museum sebagai wisata pendidikan anak bangsa. 

.  . .

Bersama Ibu di Monas. Dokumen pribadi
Bersama Ibu di Monas. Dokumen pribadi

....

Salam hangat 

Written by Ari Budiyanti

18 Mei 2019

#Monas

#MuseumIndonesia

#MuseumSeniRupadanKeramik

#MuseumWayang

#SelamatHariMuseumInternasional

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun