Mohon tunggu...
Ari Budiyanti
Ari Budiyanti Mohon Tunggu... Guru - Lehrerin

Sudah menulis 2.953 artikel berbagai kategori (Fiksiana yang terbanyak) hingga 27-10-2024 dengan 2.345 highlights, 17 headlines, 111.175 poin, 1.120 followers, dan 1.301 following. Menulis di Kompasiana sejak 1 Desember 2018. Nomine Best in Fiction 2023. Masuk Kategori Kompasianer Teraktif di Kaleidoskop Kompasiana selama 4 periode: 2019, 2020, 2021, dan 2022. Salah satu tulisan masuk kategori Artikel Pilihan Terfavorit 2023. Salam literasi 💖 Just love writing 💖

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan Pilihan

Museum-museum Itu, "Memanggilku" untuk Datang

18 Mei 2019   17:45 Diperbarui: 9 Oktober 2021   13:32 108
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Menjelang pulang, keponakan saya melihat dari jauh ada mobil pemadam kebakaran. Panas-panas siang itu, saya menemani kepoanakan saya ini mendatangi mobil pemadam kebakaran dan sempat berbincang sebentar dengan salah satu petugas pemadam kebakaran. Kami minta ijin berfoto di sana. 

Keponakan saya. Photo by Ari
Keponakan saya. Photo by Ari

Museum lain yang kami kunjungi ada beberapa di kawasan Kota Tua Jakarta. 

Museum Wayang. 

Ibu di Museum Wayang. Photo by Ari
Ibu di Museum Wayang. Photo by Ari

Ibu saya sangat suka wayang, saya tidak perlu membaca keterangan dalam perwayangan dalam museum karena dengan sukarela Ibu langsung bercerita kisah demi kisah perwayangan yang disajikan di Museum Wayang ini.

Bersama wayang golek raksaksa. Photo by Ari
Bersama wayang golek raksaksa. Photo by Ari

Ada berbagai jenis wayang, mulai wayang golek, wayang kulit dan lain-lain. Dalam setiap wayang yang disajikan, akan disertakan keterangan mengenai kisah perwayangan. 

Saya dan wayang kulit. Photo dokumen pribadi
Saya dan wayang kulit. Photo dokumen pribadi

Saya juga ikut berfoto bersama wayang. Kakak saya penggemar wayang juga. Demikian juga almarhum bapak, kakek dan nenek saya. Wayang biasanya diringi dengan gamelan yang juga dipajang di museum wayang. 

Dokpri
Dokpri

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun