Bunga pacar air ini varian spesiesnya banyak. Bunganya beraneka warna. Mulai dari yang berhelaian bunga satu lapis, sampai berlapis-lapis. Yang masih tersisa di rumah hanya tinggal yang berlapis-lapis mahkota bunganya. Jika di close up foto bunganya sepintas akan nampak seperti mawar.Â
Bunganya kecil-kecil dan banyak. Kalau masih muda, berupa kuncup-kuncup indah. Menempel di batang utamanya di anatara rimbun dedaunannya. Jadi warnanya semarak, kontras dengan hijau daunnya. Pemandangan yang menawan.Â
Itu, ada fotonya. Saya memang selain suka berkebun, juga mengabadikan keindahan alam untuk bisa dinikmati senantiasa. Termasuk hasil berkebun saya. Banyak foto-foto tanaman bunga dan fase hidupnya. Ternyata berguna juga untuk ilustrasi tulisan di Kompasiana.
Selain warna merah dan pink, saya juga punya warna oranye. Bunga Pacar air ini selalu indah dan indah setiap kali menatapnya lekat-lekat. Tanaman bunga yang di masa kecil saya membuat kedua tangan kecil saya ingin memetiknya.Â
Bunga mihong, itu sebutan lain dari bunga pacar air di kampung saya. Dan waktu kecil, almarhum bapak saya memang pernah menanamnya juga.Â
Ini bunga pacar air ungu, koleksi lain dan terakhir yang saya punya di rumah. Iya, ada 4 warna bunga pacar air yang menghiasi halaman depan rumah ibu saya.Â
Oya, bunga pacar air ini juga bunya nama keren. Bunga Balsam. Ssya juga tahu nama ini belum lama, baru beberap tahun terakhir. Kenapa sisebit bunga balsam? Dari mana asal nama itu ya? Ini hasil pencarian saya di Wikipedia untuk Anda.