Ada hal menarik dari daun tanaman bunga pacar air. Jika terkena air hujan, akan meninggalkan sisa butiran-butiran air kecil di sepanjang tepian daun. Ini buat saya luar biasa. Tuhan Penciptanya sangat ajaib.Â
Mendesain daun bunga pacar air sedemikian rupa sehingga bisa menahan air sisa hujan menjadi  suatu karya seni indah yang luar biasa. Apakah Anda pernah melihat fenomena ini? Saya seringkali menikmati keindahan karya Pencipta fan Pemelihara alam semesta ini.
Selain menanamnya di pot bunga dan halaman rumah langsung tanpa pot, saya juga menaburkan beberapa biji ke lobang kecil batang pohon mangga yang saya isi dengan sedikit tanah. Ini dia hasilnya.
Lubangnya bukan saya yang buat ya. Saya hanya menutup lubang itu dengan sedikit tanah agar tidak digunakan bersembuyi atau rumah hewan yang tak diinginkan. Yang tak mau saya sebutkan namanya. Dan yang namanya Anda pasti tahu. Aduh ada acara tebak-tebakannya ya kali ini.
Saya terinspirasi foto-foto di internet. Kadang saya lihat tanaman bunga tumbuh di lobang pohon. Ada yang pernah lihat gambar semacam ini? Dan saya pun menirunya. Bahkan sampai berhasil berbunga. Lihat hasilnya ya, pacar aur merah ini berbunga di atas batang pohon mangga.
Saya ingat Ibu saya menceritakan hasil penemuannya ini. Katanya koq bisa ta tumbuh di pohon begitu. Saya bilang, memang saya taruh beberapa biji di situ. Baru Ibu saya tidak heran lagi. Kadang memang saya tidak bilang-bilang Ibu kalau bereksperimen di kebun.Â
Karena tanaman bunga ini mudah tumbuh dan sampai berbunga, saya kumpulkan biji-bijinya. Lalu dalam pelajaran IPA di sekolah, saya mulai mengajak anak-anak menanam biji tersebut. Bahkan saya bagikan biji-biji bunga Pacar Air ini.Â
Saya senang sekali ada satu murid saya yang berhasil merawatnya sampai besar. Memang hanya satu anak saja yang berhasil, tapi setidaknya yang lain melihat hasilnya. Tidak semua anak punya ketelatenan merawat tanaman sejak kecil. Setidaknya saya sebagai orang dewasa sudah mengenalkan pada mereka.Â