Mohon tunggu...
Ari Budiyanti
Ari Budiyanti Mohon Tunggu... Guru - Lehrerin

Sudah menulis 3.000 artikel berbagai kategori (Fiksiana yang terbanyak) hingga 20-12-2024 dengan 2.392 highlights, 17 headlines, 112.449 poin, 1.133 followers, dan 1.315 following. Menulis di Kompasiana sejak 1 Desember 2018. Nomine Best in Fiction 2023. Masuk Kategori Kompasianer Teraktif di Kaleidoskop Kompasiana selama 4 periode: 2019, 2020, 2021, dan 2022. Salah satu tulisan masuk kategori Artikel Pilihan Terfavorit 2023. Salam literasi 💖 Just love writing 💖

Selanjutnya

Tutup

Sosbud

Bahagia, Bagaimana Caranya?

26 April 2019   22:47 Diperbarui: 26 April 2019   23:15 49
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Apakah Anda ingin hidup bahagia? 

Mulailah menghitung segala apa yang Anda miliki. Berhentilah menghitung apa yang orang lain miliki. Puaskanlah dirimu dengan apa yang ada padamu dan bila kau ingin memiliki apa yang belum termiliki, berusahalah mendapatkannya dengan usaha keras dan dalam garis kejujuran serta naikan doamu. Maka kebahagiaan akan menjadi milikmu. Lakukan semuanya itu dengan sukahati dan bukan dengan keterpaksaan.

Kita tidak bisa menuntut orang lain untuk terus memahami kita dan merasa seolah kita manusia yang paling menderita karena setiap orang mempunyai kesusahannya masing-masimg. 

Dan bila kita saling mendahulukan kepentingan orang lain, keseimbangan hidup lebih mudah terwujudkan. Namun jika masing-masing ingin orang lain memikirkan dirinya lebih dulu, yang ada hanyalah kehidupan yang saling menuntut.

Ada saat kita merasakan cinta yang sangat dalam terhadap seseorang dan kita berpikir dapat mengatasi segala masalah terberat sekalipun dengan berdasarkan kekuatan cinta. Namun pada kenyataannya cinta kadang tidak cukup kuat untuk menghadapi masalah hiudp yang nyata. Kadang cinta menjadi sedemikian rapuh bila dihadapkan dengan kenyataan terburuk. Berbeda bila cinta itu kita sandarkan pada kekuatan Cinta sang Pencipta, kekuatannya melampaui yang tak terpikirkan sekalipun.

Kebahagiaan datangnya dari hati,
hati yang beribadah kepada Tuhan.
Tuhan lah Sumber kebahagiaan sejati.

Hati yang berpaut pada Tuhanlah, yang bahagia.

. ..

Written by Ari Budiyanti

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun