Apakah Anda ingin hidup bahagia?Â
Mulailah menghitung segala apa yang Anda miliki. Berhentilah menghitung apa yang orang lain miliki. Puaskanlah dirimu dengan apa yang ada padamu dan bila kau ingin memiliki apa yang belum termiliki, berusahalah mendapatkannya dengan usaha keras dan dalam garis kejujuran serta naikan doamu. Maka kebahagiaan akan menjadi milikmu. Lakukan semuanya itu dengan sukahati dan bukan dengan keterpaksaan.
Kita tidak bisa menuntut orang lain untuk terus memahami kita dan merasa seolah kita manusia yang paling menderita karena setiap orang mempunyai kesusahannya masing-masimg.Â
Dan bila kita saling mendahulukan kepentingan orang lain, keseimbangan hidup lebih mudah terwujudkan. Namun jika masing-masing ingin orang lain memikirkan dirinya lebih dulu, yang ada hanyalah kehidupan yang saling menuntut.
Ada saat kita merasakan cinta yang sangat dalam terhadap seseorang dan kita berpikir dapat mengatasi segala masalah terberat sekalipun dengan berdasarkan kekuatan cinta. Namun pada kenyataannya cinta kadang tidak cukup kuat untuk menghadapi masalah hiudp yang nyata. Kadang cinta menjadi sedemikian rapuh bila dihadapkan dengan kenyataan terburuk. Berbeda bila cinta itu kita sandarkan pada kekuatan Cinta sang Pencipta, kekuatannya melampaui yang tak terpikirkan sekalipun.
Kebahagiaan datangnya dari hati,
hati yang beribadah kepada Tuhan.
Tuhan lah Sumber kebahagiaan sejati.
Hati yang berpaut pada Tuhanlah, yang bahagia.
. ..
Written by Ari Budiyanti
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H