Mohon tunggu...
Ari Budiyanti
Ari Budiyanti Mohon Tunggu... Guru - Lehrerin

Sudah menulis 2.888 artikel berbagai kategori (Fiksiana yang terbanyak) hingga 17-07-2024 dengan 2.280 highlight, 17 headline, dan 109.421 poin. Menulis di Kompasiana sejak 1 Desember 2018. Nomine Best in Fiction 2023. Masuk Kategori Kompasianer Teraktif di Kaleidoskop Kompasiana selama 4 periode: 2019, 2020, 2021, dan 2022. Salah satu tulisan masuk kategori Artikel Pilihan Terfavorit 2023. Salam literasi 💖 Just love writing 💖

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Pilihan

Pengalaman Kalah, Membuat Saya Belajar Lebih

31 Maret 2019   15:50 Diperbarui: 31 Maret 2019   20:02 303
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Buat seorang pemula seperti saya, prestasi tersebut cukup membesarkan hati. Bukan hanya itu, ada juga rekan yang sampai mengirimkan email ke saya, menanyakan di mana bisa dapatkan film tersebut. Banyak pesan masuk ke saya, bagaimana teman-teman, terutama yang masih single terberkati dengan tulisan saya tersebut. Ini pertama kalinya buat saya.

Teman-teman saya juga ada beberapa yang membagikan tulisan resensi film Princess Cut ini di medsos mereka. Saya senang sekali dan bersyukur karena tulisan saya boleh bermanfaat bagi banyak orang. 

Saya masih menantikan hasil pengumuman blog competition. Sampai akhirnya tayang juga pengumuman pemenang. Ada kesedihan dan kekecewaan waktu saya dapati tidak ada nama saya dan artikel saya di situ. Saya bisa memahami lebih jelas perasaan saat kalah lomba. Saya bisa berbagi dengan murid-murid saya tentang perasaan karena kalah dalam perlombaan. 

Tapi, saya tidak berhenti dalam kesedihan karena kalah. Saya ingat kembali tujuan awal saya menuliskan resensi film tersbut sebenarnya ingin sekali berbagi isi dari film yang sudah menginspirasi saya dan bermanfaat. Jadi ikut blog competionnya karena bertepatan pas ada event yang cocok dengan tulisan yang saya buat. 

Mengingat bagaimana teman-teman membaca dan merespon tulisan tersebut sudah membuat saya merasa bahagia. Seandainya menang dalam blog competition, saya tahu itu sebagai bonus saja buat saya. Tapi inti dari tujuan penulisan artikel sudah tercapai, menjadi saluran inspirasi bagi pembacanya. 

Mungkin bagi para penulis senior di Kompasiana, mendapat view di atas 1.000 adalah hal biasa, bahkan sampai di atas 10.000. Tapi bagi saya, cukup memuaskan bisa mencapai angka view di atas 1.000. Bahkan sempat masuk deretan terpopuler ke dua, di antara dua tulisan lainnya. 

Dokpri
Dokpri

Iya, itu pengalaman sederhana yang ingin saya bagikan sore ini. Saat saya kalah dalam perlombaan, saya jadi belajar lebih banyak. Belajar meresapi perasaan kalah dan berempati pada murid-murid saya yang kalah lomba. Dan juga belajar untuk menulis lebih baik lagi ke depannya.

Terimakasih untuk Kompasiana yang memberi wadah bagi saya yang suka menulis untuk lebih mengembangkan kemampuan saya menulis. Jujur saja, saat tulisan saya menjadi pilihan editor, bahkan ada yang jadi headline rasanya senang sekali. Memberi semangat pada saya untuk terus menulis dan merasa diapresiasi. 

Rekan-rekan Kompasianer yang setia membaca, memberi vote dan memberi komentar juga jadi rekan-rekan menulis yang memberi semangat dan menginspirasi. Terimakasih saya pada rekan-rekan Kompasianer sekalian dan juga para "Silent readers" tulisan-tulisan saya di Kompasiana. 

Note: Foto-Foto yang saya cantumkan hasil Screenshot. Semoga tidak ada pihak yang tidak berkenan ya.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun