b. Cabai rawit merah
Cabe jenis lainnya. Photo by Ari
Ada yang tahu nama khusus cabai di atas ? Saya juga menyebutnya cabai rawit. Bedanya ini warnanya kuning waktu masih muda dan akhirnya menjadi merah setelah matang. Rasanya juga sama pedas dengan cabai rawit hijau.
Waktu sedang panen cabai, ibu dan saya tak perlu lagi belanja cabai untuk beberapa hari. Kami memasak dengan cabai  hasil dari kebun sendiri.
Cabe yang telah matang. Photo by Ari
Cabai ini juga banyak ditemui di pasar ya dan biasa dipakai memasak berbagai jenis makanan.Â
c. Cabai hijau
Selanjutnya cabai hijau ini pun pernah jadi penghuni setia halaman belakang rumah. Dan cukup lama menjadi tanaman kesayangan kami. Ada jenis cabai hijau yang buahnya lurus, panjang, meruncing di ujung buah dan kulit buahnya licin.
Cabe hijau keriting. Photo by Ari
Selain itu tumbuh juga cabai hijau keriting. Tuhan itu luar biasa ya. Cabai saja dibuat bermacam-macam bentuknya. Padahal rasanya sama-sama pedas. Fungsinya juga sama untuk membuat masakan bercitarasa pedas.Â
Tuhan luar biasa kreatif. Lihat saja, kalau tanaman cabai saja dibuatNya bermacam-macam species dan variannya, betapa Tuhan pun jauh lebih memperhatikan manusia yang diciptakanNya dengan mulia. Jadi jangan pernah anggap remeh orang lain ataupun diri sendiri ya.Â
Itulah beberapa jenis cabai yang pernah menjadi tanaman koleksi saya.Â
6. Bawang Merah
Daun Bawang Merah. Photo by Ari
Saya harus mengakui, tidak semua yang saya tanam berhasil sampai saya panen. Salah satunya bawang merah. Saya penggemar bawang merah goreng. Dan juga daun bawang merah, yang disebut muncang di kampung saya, juga menjadi favorit saya. Setiap kali membuat telur dadar, saya suka menambahkan muncang dan cabai rawit.Â
Lihat Hobby Selengkapnya