Saat itu..
Menggenggam tangan-tangan kecil itu
Yang begitu percaya pada sepasang tanganku
Meski tak cukup kuat untuk bersandar
Namun jauh lebih kuat dari tangan-tangan kecil mereka
Saat itu..
Kedua telingaku pun menangkap suara-suara
Ketakutan dan kecemasan karena pertama kalinya
Namun ada juga teriakan sukacita karena keasyikan bermain meski pertama kalinya
Yah kedua telingaku menangkap semua suara yang berpadu
Suara-suara kecil murid-muridku
Saat itu..
Kedua mataku waspada berkeliling
Bukan hanya yang ada di sebelahku menjadi perhatianku
Namun semua yang di sekelilingku
Sambil bersiap memberi pertolongan jika sewaktu-waktu dibutuhkan
Saat itu..
Satu mulutku ..kuakui paling sibuk bersuara
Bersuara mendengungkan semangat pada hati yang resah
Hati yang cemas dan takut dengan lingkungan persawahan yang pertama kalinyaÂ
Satu mulutku tak berhenti bicara memberi dukungan pada anak yang mulai berani mencoba menjejakkan kaki di air bercampur tanah persawahan
Satu mulutku yang tak bisa berhenti mengingatkan yang lainnya untuk berhati-hati
Satu mulutku yang ikut bersorak senang bersama mereka yang mulai berani
Yah..
Semua di saat itu berpadu
Memberiku kenangan indah dan manis
Kenangan tak terlupakan bersama murid-murid kesayanganku
Saat pertama kami menikmati persawahan bersama..
Ya saat itu
...
Ditulis olehÂ
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H