Mohon tunggu...
Ari Suseno
Ari Suseno Mohon Tunggu... Administrasi - Founder duniaperpustakaan.com

...Yang kita alami sekarang ini adalah: Tuhan diakui, tapi tidak sungguh-sungguh. Allah disebut, tapi proforma dan iseng-iseng saja. Nama agama dijunjung, tapi ajarannya hanya dilaksanakan sebatas kondusif terhadap keperluan kita. Nabi kita rekrut untuk ngikut dan membenarkan langkah-langkah kita. Tuhan kita angkat sebagai ‘karyawan’ yang bekerja untuk karier pribadi dan sukses politik dan ekonomi kita... |Caknun

Selanjutnya

Tutup

Politik

Nama Jokowi Masuk Daftar Pemimpin Berpengaruh Dunia

16 Desember 2013   11:16 Diperbarui: 24 Juni 2015   03:52 465
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Aneh memang mereka yang terkadang berfikir sempit seperti itu, coba saja seandainya nama kader elit partai mereka disebut dalam pemberitaan lokal atau blog saja, sudah pasti mereka akan memuja kader elit mereka.

Tapi memang itu semua hak mereka masing-masing, tapi yang pasti bagi saya setiap komentar dari mereka yang membenci Jokowi terlihat jika itu memang kwalitas berfikir mereka sebatas itu :-)

Saya sendiri melalui tulisan ini hanya menanggapinya dengan mengembalikan kepada pribadi mereka masing-masing. Setiap warga negara pada kenyataanya memiliki hak untuk mengeluarkan pendapatnya sendiri.

Namun tentunya jangan sampai dukungan yang terlalu fanatik atau kebencian yang terlalu berlebihan justru akan membuat kita lupa untuk tidak menghargai perbedaan pendapat. Silahkan boleh berbeda pendapat dan berbeda dalam dukungan politik, tapi jangan jadikan itu sebagai landasan anda untuk menghujat dan mencaci maki pihak yang tidak sependapat dengan anda.

Tetap peganglah etika dan kesantunan dalam perbedaan tersebut dan sebarkanlah senyum kedamaian diatas perbedaan :-)

sebelumnya sudah dimuat disini

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Politik Selengkapnya
Lihat Politik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun