Mohon tunggu...
Aria Tanjung suriakusumah
Aria Tanjung suriakusumah Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa

Mahasiswa Teknik Elektromedik, Politeknik Kesehatan Jakarta II. Mempunyai hobi melukis, olahraga, dan menonton film.

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Alam & Tekno

Mengenal Electroconvulsive Therapy Unit (ECT)

12 Juni 2024   00:28 Diperbarui: 12 Juni 2024   01:09 758
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
https://e-katalog.lkpp.go.id/katalog/produk/detail/57383533

Setiap prosedur perawatan melibatkan aliran arus listrik kecil yang terkontrol antara dua cakram logam (elektroda) yang diaplikasikan pada permukaan kulit kepala dan/atau pelipis. Arus mengalir di antara elektroda dan melalui bagian otak untuk merangsang otak. Ini menyebabkan kejang terapeutik terkontrol yang biasanya berlangsung 20 hingga 90 detik.

Anda akan berbicara dengan psikiater dan anggota tim layanan kesehatan Anda tentang cara tetap sehat.

Anda mungkin perlu menjalani ECT pemeliharaan berkelanjutan, minum obat, bergabung dengan kelompok terapi, atau menjalani terapi bicara tatap muka. Bersama dengan psikiater dan orang-orang pendukung Anda, Anda akan membuat rencana pengobatan dan perawatan lanjutan.

Prinsip kerja alat ECT

Alat Electroconvulsive Therapy (ECT) bekerja dengan menghasilkan arus listrik yang digunakan untuk menstimulasi otak pasien dan menginduksi kejang yang terkontrol. Prosedur dimulai dengan memberikan anestesi umum dan relaksan otot kepada pasien untuk membuat mereka tidak sadar dan mencegah gerakan fisik yang berlebihan selama prosedur. Setelah itu, elektroda ditempatkan di kulit kepala, baik secara bilateral (kedua sisi kepala) atau unilateral (satu sisi kepala). Dokter kemudian mengatur alat ECT untuk memberikan dosis arus listrik yang sesuai dengan kebutuhan pasien. Alat ECT mengirimkan arus listrik kecil (sekitar 70-120 volt) melalui elektroda ke otak selama beberapa detik, biasanya sekitar 0.5-8 detik. Arus listrik ini menstimulasi otak dan menyebabkan kejang yang terkontrol dan berlangsung sekitar 30-60 detik. Setelah kejang berhenti, pasien dibawa ke ruang pemulihan dan diawasi hingga efek anestesi hilang dan mereka sadar kembali. Efek samping sementara seperti kebingungan, sakit kepala, atau nyeri otot dapat terjadi, tetapi pasien biasanya diawasi hingga kondisi stabil dan tanda-tanda vital kembali normal. Alat ECT terdiri dari generator arus listrik, elektroda untuk menyalurkan arus listrik ke otak, monitor untuk mengawasi aktivitas otak (EEG) dan tanda vital, serta pengontrol untuk mengatur durasi dan intensitas arus listrik. Mekanisme terapeutik ECT melibatkan perubahan pada neurotransmitter otak, peningkatan neuroplastisitas, dan pengaturan ulang pola aktivitas dalam jaringan otak, yang semuanya berperan dalam mengurangi gejala gangguan mental seperti depresi berat, bipolar, dan skizofrenia

https://pin.it/3QQRtzw2h
https://pin.it/3QQRtzw2h

Cara penggunaan alat 

1. Persiapan Pasien:
Pasien diberi anestesi umum untuk membuat mereka tidak sadar selama prosedur dan obat relaksan otot untuk mencegah gerakan fisik yang berlebihan. Ini memastikan bahwa pasien tidak merasakan sakit dan meminimalkan risiko cedera selama kejang.

2. Monitoring Tanda Vital:
Pasien dipasangi monitor untuk mengawasi tanda-tanda vital seperti detak jantung, tekanan darah, dan saturasi oksigen. Monitoring ini penting untuk memastikan bahwa pasien tetap dalam kondisi stabil selama prosedur.

3. Penempatan Elektroda:
Elektroda ditempatkan di kulit kepala pasien. Penempatan ini bisa bilateral (di kedua sisi kepala) atau unilateral (di satu sisi kepala), tergantung pada diagnosis dan keputusan klinis.

4. Pengaturan Alat ECT:
Dokter mengatur alat ECT untuk memberikan dosis arus listrik yang sesuai dengan kebutuhan pasien. Dosis ini diatur berdasarkan berbagai faktor termasuk usia, kondisi kesehatan, dan respons pasien terhadap terapi sebelumnya.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Alam & Tekno Selengkapnya
Lihat Ilmu Alam & Tekno Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun